Pemilu 2024

Komnas HAM Patok Kriteria Capres: Hormati HAM!

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saurlin Siagian mematok syarat dan kriteria bakal calon presiden yang mesti dipilih

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

apahabar.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saurlin Siagian mematok syarat dan kriteria bakal calon presiden yang mesti dipilih dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.

Komnas HAM menyatakan bahwa bacapres perlu memiliki kepedulian dan rasa hormat terhadap Hak Asasi Manusia.

"Pemimpin terbaik itu pemimpin yang memang menghormati hak asasi manusia," ujar Saurlin di Gedung Grha William Soeryadjaya UKI, Jakarta Timur, Jumat (12/5).

Baca Juga: Komnas HAM Klaim Dukung Upaya Lindungi Hutan Adat Suku Awyu Papua

Maka masyarakat penting mengetahui rekam jejak bacapres agar tak membeli kucing dalam karung, terutama dalam komitmen menuntaskan dan menjamin perlindungan terhadap HAM.

"Ya (syarat penting bagi bacapres)," ujarnya.

Sementara, Pengacara Forum Kota atau Forum Komunitas Mahasiswa Se-Jabotabek (Forkot) 98 Saor Siagian juga memberikan catatan tentang sejumlah kriteria bakal capres untuk Pemilu 2024.

"Mengharapkan pemimpin ke depan betul-betul adalah orang yang tidak pernah katakanlah menjadi pelanggar hak asasi manusia (HAM)," tambah Saor.

Baca Juga: Komnas HAM Desak KPU Awasi Kesehatan Petugas KPPS di Pemilu 2024

Menurut dia, kriteria pertama adalah bakal capres bukan merupakan pelanggar HAM di masa lalu. Selanjutnya, kriteria kedua, bukan pelaku korupsi serta pelanggar hukum yang lainnya.

Kriteria capres ini, sambung Saor, agar mewujudkan Indonesia seperti yang diharapkan dalam konstitusi di mana Indonesia adil dan makmur.

"Kita harapkan Indonesia ke depan itu ya seperti harapan daripada konstitusi Indonesia yang adil dan makmur bisa terwujud," pungkasnya.