Bank Kalsel

Komisi II Targetkan Penyertaan Modal Bank Kalsel dari Pemkab Tala Sentuh Rp 150 Miliar  

apahabar.com, BANJARMASIN – Ketua Komisi II DPRD Kalsel Iman Suprastowo mengharapkan penyertaan modal untuk Bank Kalsel…

Oleh Syarif

apahabar.com, BANJARMASIN – Ketua Komisi II DPRD Kalsel Iman Suprastowo mengharapkan penyertaan modal untuk Bank Kalsel dari Pemkab Tanah Laut bisa mencapai Rp 150 miliar.

Hal itu disampaikan Imam saat bersama Komisi II melakukan kunjungan kerja ke Bank Kalsel Cabang Pelaihari, Kabupaten Tala, Selasa (1/3) lalu

Komisi yang membidangi ekonomi dan keuangan ini melakukan kunjungan tersebut guna memantau serta mengevaluasi kinerja bank milik daerah, termasuk mengenai penambahan penyertaan modal Bank Kalsel.

Politisi PDI Perjuangan ini berharap untuk penambahan penyertaan modal Bank Kalsel dapat merealisasikannya dengan baik.

Dia juga mengharapkan Bank Kasel dan berbagai pihak terkait harus bersinergi untuk merealisasikan penyertaan modal sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) kewajian modal inti minimum sebesar Rp 3 Triliun per 31 Desember 2024.

"Karena bukan hanya dari pihak eksekutif, tetapi dari pihak dewan pun harus satu kata, sehingga penyertaan modal untuk Bank Kalsel kita harapkan dari Tanahlaut bisa maksimal, syukur-syukur bisa Rp 150 miliar bisa tercapai," ujarnya.

Saat berdialog dengan jajaran Bank Kalsel Pelaihari, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, menyentil perihal KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang dirasa kurang memuaskan.

"Kalo capaiannya cuma 60-70 %, buat apa ada devisi baru? Saya berharap KUR di atas sembilan puluh persen," kata Imam Suprastowo.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Cabang Bank Kalsel Pelaihari, Muhammad Hanafiah, mengatakan bahwa kredit menurun per Januari 2022 juga merupakan imbas dari pandemi Covid-19.

Dia menambahkan bahwa modal kerja masih kecil, yakni 14,01%, investasi 1,73 %, sedangkan konsumtif besar, yakni 84,26 %.

Imam Suprastowo juga mengatakan bahwa para petani juga bisa mendapat porsi pada KUR.

Dia berharap Bank Kalsel mengoptimalkan peminjaman bagi petani agar dapat mengembangkan usaha.

"Untuk (petani) sawit, pada saat mau kredit ada STD-B (Surat Tanda Daftar Budidaya) tidak? Itu bisa diseleksi asal bibitnya, bisa bekerjasama dengan Dinas Perkebunan," katanya.