Tak Berkategori

Kolaborasi Program Sungai Martapura Asri dan MBKM Bangun Sinergi dengan Akademisi ULM

apahabar.com, BANJARBARU – Salah satu strategi implementasi program Sungai Martapura Asri adalah membentuk tim yang melibatkan…

Kepala DLH Kalsel Hanifah Dwi Nirwana dan akademisi ULM.Foto-DLH Kalsel untuk apahabar.com

apahabar.com, BANJARBARU – Salah satu strategi implementasi program Sungai Martapura Asri adalah membentuk tim yang melibatkan sejumlah elemen. Termasuk masyarakat.

Dalam hal implementasi ini dikerjasamakan dengan akademisi dari perguruan tinggi. Salah satunya kolaborasi program Sungai Martapura Asri dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, tujuan dari kerja sama ini untuk sinergitas kegiatan pada program MBKM Fakultas Teknik, ULM dengan kegiatan program Sungai Martapura Asri.

Haifah membeberkan salah satu dasar hukum dalam kerja sama ini adalah kesepakatan bersama antara ULM dengan Gubernur Kalsel yang tertuang dalam Nomor 4924/UN8/KS/2018, Nomor 060 tahun 2018 tentang kerja sama bidang pemerintahan dan pembangunan.

“Yang berkenaan dengan kegiatan dalam program Sungai Martapura Asri di antaranya penanganan limbah, penanganan lahan kritis, pengelolaan sumber daya air, ekonomi wisata dan industri kreatif, naturalisasi riparian sungai dan pembinaan budaya masyarakat sungai,” katanya, Rabu (7/9).

Adapun lokasi pelaksanaan, yakni sub daerah aliran Sungai Martapura dengan fokus di lokasi pilot proyek.

Untuk pelaksanaan pertama akan dilaksanakan di Kelurahan Banua Anyar, Desa Sungai Rangas Tengah, dan Desa Sungai Rangas Ulu.

Pihak DLH sendiri berkewajiban memfasilitasi koordinasi kegiatan kepada pihak aparat pemerintah di lokasi pelaksanaan program serta menyampaikan data informasi berkenaan program Martapura Asri, maupun data dan informasi penunjang lainnya.

Menurut Hanifah, program MBKM ini sangat bermanfaat. Selain menambah wawasan dan pengalaman terjun ke masyarakat bagi mahasiswa, juga dapat berkontribusi pada peningkatan pembangunan bagi masyarakat desa/kelurahan.

Dalam rentang waktu sekitar empat bulan pelaksanaan program MBKM bina desa, diharapkan bisa membawa perubahan yang baik kondisi desa/kelurahan.

Selain menjalankan kegiatan yang berkenaan dengan program studi masing-masing, Hanifah menginginkan mahasiswa juga dapat ikut terlibat dalam kegiatan rutin program Sungai Martapura Asri.

“Seperti aksi Jumat bersih atau kegiatan mandiri lainnya yang diinisiasi oleh pihak desa/kelurahan,” katanya.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan MBKM ini kata dia, baik berupa penelitian, sosialisasi, edukasi, pelatihan/bimtek, penyusunan desain, penerapan teknologi, maupun pemetaan.

Selanjutnya dapat menjadi referensi yang kemudian bisa diterapkan oleh berbagai pihak. Kegiatan ini ke depannya juga agar bisa menyebar ke lokasi-lokasi lain yang menjadi fokus program Sungai Martapura Asri.