Kalteng

Kodim 1013/Mtw Gelar Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

apahabar.com, MUARA TEWEH – Komandan Distrik Militer 1013/Muara Teweh memimpin gelar pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana…

Oleh Syarif
Danramil 1013/Muara Teweh, Letkol Kav Renaldi Irawan M Ham cek kesiapan peralatan ketika bencana. Foto-Istimewa

apahabar.com, MUARA TEWEH – Komandan Distrik Militer 1013/Muara Teweh memimpin gelar pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana serta perlengkapan penanganan Karhutla dan Batingsor.

Letkol Kav Renaldi Irawan M Ham usai apel gelar pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana serta perlengkapan penanganan karhutla dan bantingsor mengatakan, pihaknya menerjunkan 31 personel reaksi cepat dari TNI.

Dengan arahan dari atasan, pihaknya sudah membentuk satuan setingkat pleton untuk kegiatan tersebut.

Tentunya ini tidak bisa bekerja sendiri karena penanggulangan bencana ini khususnya sebelum terjadi, banyak stakeholder terkait yang harus turun ke lapangan.

"Kita bersinergi semua, baik BPBD, Dinas Kesehatan, Polres Barut, TNI, Manggala Agni, Tagana, Dinsos dan PMD, serta masyarakat," kata Renaldi.

Pihaknya memberikan sosialisasi secara langsung dampak bencana terhadap kesehatan seperti apa, itu adalah salah satu contohnya dari Dinas Kesehatan.

"Kita gelar hari ini, kendaraan, alat pemadam kebakaran, alat komonikasi yang tentunya bersinergi dengan BPBD sebagai supervisi dan rekan-rekan dari stakeholder lainnya," tuturnya.

Kodim 1013/ Mtw sendiri menurunkan personel 31 orang apabila terjadi bencana tentunya dilakukan pencegahan oleh Babinsa maupun Danramil yang ada di wilayah.

Karena dari Kodim ke tempat terjadinya bencana membutuhkan waktu dan jarak sehingga perlu dulu dilapangan seperti Babinsa serta Danramil yang mengatasi langkah awal untuk menanggulangi

Dia juga mengatakan untuk pasukan siaga reaksi cepat akan berkomunikasi dengan BPBD dan komponen lainnya bergerak ke tempat terjadi bencana.

Untuk perlengkapan BPBD lah yang paling lengkap di Kalimantan Tengah.

"Kita menggandeng BPBD dalam penanganan, karena BPBD supervisi dan saya pribadi melihat untuk perlengkaan sudah lengkap juga termasuk di wilayah-wilayah kecamatan dan desa untuk penanganan awal," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gazali Montalatua mengatakan, yang namanya bencana selalu ada, tinggal bagaimana cara mengantisipasi dengan kesiapan SDM, sarana dan prasarana.

Hubungan koordinasi antarlembaga baik TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Manggala Akni dan juga Tagana serta komponen lain juga penting.

"Alhamdulillah di titik-titik rawan bencana sudah kita siapkan SDM, MPA yang dikoordinir oleh camat bersama unsur-unsurnya serta kepala desa dengan peralatannya," kata Gazali.

Selain itu juga setiap MPA memiliki satu unit water suplay, satu unit pengangkut personel dan dua sepeda motor CRF dan alat-alat pelindung diri.

"Persiapan sarana dan prasarana di titik rawan bencana yang pada saat terjadi, tinggal berkoordinasi, dan bisa bergerak dengan cepat," katanya.

"Alhamdulillah Kodim 1013/Mtw sudah memiliki tim reaksi cepat didukung oleh BPBD, Polri, Satpol PP. Semuanya akan bersinergi nantinya," pungkasnya.