Kalsel

KNPI Dorong Dana CSR Untuk Perbaiki Rumah Pejuang Veteran Di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – DPD KNPI Kalsel merasa miris atas masih banyaknya rumah legiun veteran yang dianggap…

Foto- Anggota DPD KNPI Kalsel saat berziarah ke makam Pangeran Antasari. Foto: apahabar.com/M Roby.

apahabar.com, BANJARMASIN – DPD KNPI Kalsel merasa miris atas masih banyaknya rumah legiun veteran yang dianggap kurang layak atau memprihatinkan.

“Kalau memang begitu, maka kita sangat miris,” ucap Ketua DPD KNPI Kalsel, Fazlur Rahman kepada apahabar.com di sela ziarah ke makam Pangeran Antasari, Senin (11/11) siang.

Peran kepala daerah dan anggota dewan dinilai strategis dalam memberikan kesejahteraan terhadap kemaslahatan pejuang veteran di Kalsel.

“Kita berharap pemerintah daerah lebih perhatian. Dengan memberikan anggaran yang layak bagi para veteran beserta keluarga,” tegasnya.

Apalagi, kata dia, pejuang veteran telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah harus mampu mendorong perusahaan swasta maupun plat merah agar mengucurkan program Corporate Social Responsibity (CSR) untuk kesejahteraan veteran.

Sayangnya, sambung dia, masih belum ada peraturan daerah (Perda) yang mengatur secara teknis tata cara penyaluran dana CSR tersebut.

“Seandainya kita memiliki skema kerja dan forum CSR-nya jalan. Tentu bisa diarahkan untuk kegiatan yang telah dipetakan pemerintah,” bebernya.

Artinya, pemerintah mesti melakukan pemetaan terlebih dahulu, sehingga perusahaan tinggal melaksanakan sesuai dengan hasil pemetaan pemerintah.

“Jadi kan sinkron. Pemerintah telah melakukan pemetaan, perusahaan tinggal mengarahkan CSR untuk apa. Ini merupakan timbal balik antara pemerintah dengan perusahaan,” pungkasnya.

Sebelumnya, di Kalsel, terdapat beberapa problematika kehidupan yang dihadapi pejuang veteran.

Dari tempat tinggal yang pantas, hingga besaran tunjangan yang diterima per bulan.

“Kita minta agar ada peningkatan kouta bedah rumah para pejuang veteran,” ucap Ketua Legiun Veteran Kalsel, Muslih, Sabtu (9/11) malam.

Tempat tinggal pejuang veteran di Kalsel dinilai sangat memprihatinkan.

Meskipun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah daerah telah merealisasikan program bedah rumah selama 3 tahun berturut-turut.

Namun, banyaknya jumlah pejuang veteran mengakibatkan program bedah rumah itu tak merata.

Berdasarkan data per Januari 2019, kata dia, jumlah pejuang veteran di Kalsel mencapai 1.200 orang.

Diperkirakan hingga November 2019, hanya sekitar 900 orang pejuang veteran yang tersisa.

“Sedikitnya terdapat 28 rumah yang dibedah setiap tahun. Itu merupakan program BUMN Hadir untuk Negeri. Ditambah bantuan pemerintah daerah,” katanya.

Meski begitu, ia menilai para pejuang veteran sudah mendapatkan perhatian dari perusahaan dan pemerintah daerah. “Ini harus tetap ditingkatkan,” bebernya.

Kemudian, ia mengakui, pejuang veteran mendapatkan tunjangan sebesar Rp2,2 juta setiap bulan. Tunjangan itu berlaku untuk seluruh pejuang veteran di Regional Kalimantan. “Di rumah tak ada barang yang berharga untuk dijual. Semoga pemerintah daerah bisa membantu,” tandasnya.

Baca juga: Sowan Ibnu Sina, KNPI Siap Kawal Banjarmasin Wisata Sungai Terindah se-Indonesia

baca Juga:Apresiasi Kegiatan KNPI, Bang Dhin: Ruang Menyampaikan Aspirasi Masih Kurang

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin