Nasional

KN Belut Laut Bakamla Akan Evakuasi Korban Kapal TKI Karam di Malaysia

apahabar.com, JAKARTA – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) menyiagakan kapal patroli KN Belut Laut-406 untuk…

Tim SAR Malaysia telah menemukan 10 orang dalam kondisi meninggal dunia, 4 ABK dan 35 penumpang dalam kondisi selamat. Masih ada 8 orang yang dinyatakan hilang. Foto-dok. Humas Bakamla RI

apahabar.com, JAKARTA – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) menyiagakan kapal patroli KN Belut Laut-406 untuk evakuasi korban kapal yang mengangkut 57 imigran ilegal asal Indonesia yang karam di perairan Selangor, Malaysia.

Sebagai informasi, kapal yang membawa pekerja imigran ilegal dari Indonesia itu karam di perairan Selangor pada Sabtu (25/12).

“Kita telah mengerahkan KN Belut Laut-406 untuk berpatroli di sekitar perairan perbatasan Indonesia Malaysia manakala ada perintah evakuasi,” kata Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (30/12).

Ia mengatakan Bakamla terus berkoordinasi dengan Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) Selangor terkait pencarian PMI yang tenggelam.

Hasil koordinasi pada Kamis ini yang berlangsung secara virtual, tim Search and Rescue (SAR) Malaysia telah menemukan 10 orang dalam kondisi meninggal dunia, 4 ABK dan 35 penumpang dalam kondisi selamat. Disebutkan masih ada 8 orang yang dinyatakan hilang dari total seluruh penumpang.

Laksma Bakamla Bambang Irawan dalam koordinasi secara virtual itu menjelaskan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Bakamla dan Basarnas siap bergerak membantu pencarian korban yang masih hilang dan penjemputan PMI yang selamat jika diizinkan masuk teritorial perairan Selangor Malaysia.

“Saat ini, jasad korban meninggal sudah diserahkan ke Kepolisian Sekinchan untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem,” ujar Direktur SAR Maritim Malaysia First Admiral Maritime Aminudin bin Abdul Rashid.

Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, “Dalam kondisi seperti ini negara harus hadir, maka upaya negosiasi terus dilakukan Bakamla. Besar harapan hubungan yang telah terjalin baik serta koordinasi antara Bakamla dan MMEA dapat membuahkan hasil untuk mengevakuasi para korban selamat maupun meninggal dunia.”