Kalsel

Klaster Gowa Tempati Perdana, Intip Ruang Isolasi Covid-19 di Eks Akper Barabai

apahabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyediakan ruang isolasi bagi orang dalam pemantauan…

Kabid Yankes Dinkes HST menunjukkan salah satu ruang atau kamar isolasi Covid-19 di eks Akper Murakata Barabai, Selasa (21/3). Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

apahabar.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyediakan ruang isolasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) terkait Virus Corona atau Covid 19.

Gedung eks Akper Murakata di Jalan Surapati Kelurahan Barabai Timur dipilih jadi tempat isolasi. Persiapan seluruh ruangan hampir selesai dibenahi.

Sebagai penghuni pertama, 27 eks jamaah ijtima ulama di Gowa Sulawesi Selatan asal HST akan ditempatkan di sana.

Selain klaster Gowa ini, Rumah Singgah itu juga akan menampung Orang Tanpa Gejala (OTG), Pasien Dalam Perawatan (PDP) ringan, dan ODP.

Petugas menunjukkan layar pengawasan bagi orang yang diisolasi di eks Akper Murakata Barabai, Selasa (21/3). Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

“Ruang ini juga memungkinkan bagi mereka yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah,” kata Juru Bicara Covid 19 HST, Dokter M Asnal usai agenda Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Virus Corona di Eks Akper Murakata, Selasa (21/4).

Ruangan di gedung yang dialihkan menjadi Balai Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) itu disulap layaknya mewah bagi mereka yang diduga tertular Covid 19.

Di sana ada 18 kamar. Di bagian depan ada 10 ruangan yang dilengkapi 8 kamar mandi. Sementara di bagian belakang tersedia 8 kamar dengan enam kamar mandi.

Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes HST, Husnawati menjelaskan, kamar bagian belakang itu lebih luas.

“Per kamarnya disediakan 2 bed. Ini khusus untuk mereka yang berkeluarga,” kata Husnawati.

Per kamar, Pemkab HST menyediakan perlengkapan lengkap. Selain kasur atau springbed, kamar dilengkapi dengan TV LED dan kipas angin.

“Sebagian ada yang belum terpasang. Ke depannya kita mengupayakan internet wifi juga agar tidak jenuh selama masa isolasi,” kata Kabid Yanks.

Pelayanannya selama masa karantina, orang yang diisolasi akan diberikan makan, snack tiga kali sehari serta uang Rp50 ribu selama masa karantina.

“Menghindari kontak, kita menyediakan pengeras suara untuk menyuruh mengambil makanan di tempat yang disediakan. Ini juga digunakan untuk menegur mereka. Kalau-kalau ada yang kumpul-kumpul,” terang Kabid.

Terkait pengawasan selama masa karantina, ada 16 CCTV yang sudah terpasang. Selain itu ada juga dokter, perawat dan instansi dari TNI-Polri yang berjaga.

“Penjagaan ada 3 shift. Per shiftnya ada 2 orang perawat, 1 dari TNI, 1 dari Polri. Untuk dokter, kita on call (siap dipanggil kapan saja-red),” kata dia.

Perlu diketahui, untuk PDP berat, RSUD H Damanhuri Barabai juga telah menyiapkan ruang isolasi sebanyak 7 ruang dengan 11 bed tersedia di ruang Darul Aman.

Reporter: HN LazuardiEditor: Muhammad Bulkini