News

Klaim Joe Biden Pandemi Covid-19 di AS Berakhir Tuai Kritik Menohok

apahabar.com, BANJARMASIN – Presiden Joe Biden menyatakan pandemi Covid-19 di AS sudah berakhir. Namun, pernyataan Joe…

Presiden AS, Joe Biden. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Presiden Joe Biden menyatakan pandemi Covid-19 di AS sudah berakhir. Namun, pernyataan Joe Biden dalam sebuah wawancara Minggu (18/9) itu, dapat kritik menohok.

Kritik datang dari para pakar kesehatan AS. Alasannya, angka kematian AS akibat Covid-19 terus meningkat.

Salah satunya diungkapkan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr Megan Ranney, yang merujuk pada jumlah kematian baru-baru ini.

“Apakah pandemi BERBEDA? Tentu,” ucapnya dalam postingan Twitter, dikutip dari Miami Herald, Selasa (20/9/2022).

“Tapi berakhir? Dengan 400 kematian sehari?! Saya sebut omong kosong,” tambah Ranney.

Komentar senada juga disampaikan oleh ahli epidemiologi dan ekonom kesehatan Dr Eric Feigl-Ding.

Eric mengatakan hampir seminggu terakhir angka kematian COVID-19 di AS masih tergolong tinggi.

“Dengan segala hormat, @JoeBiden – Anda salah. Pandemi belum berakhir,” tulisnya dalam postingan Twitter.

“Hampir 3.000 orang Amerika meninggal karena #COVID19 setiap minggu,” sambungnya.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) seminggu sebelum 15 September, 2.743 orang meninggal karena Covid-19 di AS. Berdasarkan data tersebut yaitu sekitar 391 kematian setiap hari.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara Joe Biden menegaskan pandemi Covid-19 di AS sudah berakhir.

“Pandemi sudah berakhir,” kata Biden selama wawancara yang dilakukan dengan program “60 Menit” CBS di sela-sela pameran mobil Detroit, sebuah acara yang menarik ribuan pengunjung.

“Kita masih memiliki masalah dengan COVID. Kita masih melakukan banyak hal untuk itu. Tetapi pandemi sudah berakhir. Jika Anda perhatikan, tidak ada yang memakai masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Jadi saya pikir itu berubah.”

Melansir Reuters, jumlah korban pandemi Covid-19 telah berkurang secara signifikan sejak awal masa jabatan Joe Biden ketika lebih dari 3.000 orang Amerika per hari meninggal, karena perawatan yang ditingkatkan, obat-obatan, dan vaksinasi menjadi lebih banyak tersedia.

Tetapi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, hampir 400 orang setiap hari terus meninggal akibat Covid-19 di Amerika Serikat.

Perlu diingat, Joen Biden sempat menghabiskan lebih dari dua minggu diisolasi di Gedung Putih setelah dua serangan dengan Covid-19, mulai Juli. Bahkan, Istrinya Jill tertular virus pada bulan Agustus.

Kendati demikian, Joe Biden mengatakan kasus-kasus ringan merupakan bukti perbaikan dalam perawatan selama kepresidenannya.

Joe Biden telah meminta Kongres untuk menggelontorkan dana senilai US$ 22,4 miliar lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.