Kalsel

Kisruh Solar Langka di Kalsel Jadi Atensi Polda

apahabar.com, BANJARMASIN – Kisruh kelangkaan BBM jenis solar hingga berujung demo sopir angkutan di Banjarmasin tadi…

Ilustrasi. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN – Kisruh kelangkaan BBM jenis solar hingga berujung demo sopir angkutan di Banjarmasin tadi siang turut menyita perhatian Polda Kalsel.

Persoalan itu pun turut menjadi atensi Polda. Tak hanya soal pelangsiran, tapi juga soal pungutan liar yang membuat resah sopir saat antre di SPBU juga jadi sorotan.

Polda sudah mengambil ancang-ancang untuk penertiban. Dari pengamanan terbuka hingga tertutup dilakukan.

“Kalau masih terjadi kita akan tindak tegas. Pungli itu keterkaitan. Kami masih selidiki, PAM (pengamanan) tertutup juga kita jalankan,” ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i, Senin (1/11) sore.

Tim dari Polda Kalsel telah diterjunkan. Termasuk Polres jajaran juga diperintahkan melakukan pengawasan di lapangan.

“Sudah ada tim turun, masing-masing polres juga turun. Sudah diperintahkan semuanya,” imbuh Rifa’i.

Rifa’i tak menampik bahwa kelangkaan solar bersubsidi ini diduga disebabkan adanya praktik culas di lapangan. Terlebih, laporan Pertamina suplai BBM ke Kalsel berjalan lancar.

“Kalau lancar, keterlambatan teknisnya nggak ada, berarti kan permainan di SPBU. Langsir-langsir itu yang diatensi,” katanya.

Rifa’i memastikan penindakan yang dilakukan tak pandang bulu. Termasuk jika ada oknum aparat yang menjadi backing, akan ditindak tegas.

“Siapa pun yang terlibat di situ baik TNI maupun Polri ya kita akan tindak. Itu malah lebih berat lagi itu dilindungi,” tegas Rifa’i.

Lantas apakah benar itu terjadi? Rifa’i bilang indikasi ke arah sana memang ada. “Tapi tetap perlu dibuktikan,” imbuhnya.

Lebih jauh, penertiban khusus pelangsir tak hanya dilakukan untuk kelas kakap. Tapi juga kelas eceran juga tetap dilakukan. Sebab ujar Rifa’i, itu juga melanggar aturan.

Meski begitu, penindakan terhadap pelangsir eceran agak dilonggarkan. Mereka akan diperingati terlebih dahulu. Jika tetap ngeyel, baru ditindak.

“Termasuk pelangsir untuk eceran. Nggak hanya mobil tangki, yang motor juga kita larang. Kan nggak boleh,” terangnya.

“Kita imbau untuk menghentikan dulu. Kalau masih bandel ya kita tangkap,” pungkas Rifa’i.