Kisah Sedih Menantu di Purbalingga Temukan Ibu Mertua Mengambang di Dalam Sumur

Jumini (56), warga Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, tak menemukan ibu mertuanya, Kutes (78), di pembaringan pada Rabu (17/5) pukul 05.

Proses evakuasi jenazah lansia 78 tahun yang tewas di dalam sumur di Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Rabu(17/5). Foto: Dok. Polres Purbalingga

apahabar.com, PURBALINGGA - Jumini (56), warga Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, tak menemukan ibu mertuanya, Kutes (78), di pembaringan pada Rabu (17/5) pukul 05.30 WIB. Ia juga tak menemukan ibu mertuanya di ruang tengah maupun dapur.

Namun dari dapur, ia menemukan pintu belakang rumah terbuka lebar. Ia melanjutkan pencarian ke belakang rumah memutar hingga ke samping rumah.

Di samping rumah, ia menemukan sandal jepit ibu mertuanya tak jauh dari sumur. Firasatnya mulai tak nyaman.

Ia lihat-lihat ke dalam sumur. Namun hanya ada gelap. Ia pun bergegas mengambil lampu senter dari dalam rumah dan kembali lagi ke sumur tua tanpa pembatas itu.

Diarahkannya lampu ke dalam sumur. Betapa terkejutnya Jumini ketika menemukan ibu mertuanya mengapung di dalam sumur.

Baca Juga: Tak Lunasi BPIH, 32 Jemaah Haji Purbalingga Tak Berangkat ke Tanah Suci

Berulangkali ia memanggil ibu mertuanya. Namun tak sekalipun ia membalas. Ia pun meminta pertolongan tetangganya untuk mengangkat ibu mertuanya dari dalam sumur.

Namun tak satupun yang berani. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke perangkat desa sebelum akhirnya diteruskan ke Polsek Kutasari.

"Korban ditemukan saksi sudah mengambang di dalam sumur tanpa pagar pengaman dengan kedalaman kurang lebih enam meter pukul 06.00 WIB," kata Kapolsek Kutasari AKP Tedy Subiyarsono, Kamis (18/5).

Polsek Kutasari yang datang bersama Inafis Polres Purbalingga kemudian memeriksa lokasi kejadian. Karena butuh teknik evakuasi khusus, polisi mendatangkan SAR BPBD Purbalingga.

Baca Juga: NasDem Purbalingga Daftarkan Bacaleg di Tengah Gonjang-ganjing Internal Parpol

Proses evakuasi dilakukan dengan cara mengatrol tubuh korban lalu ditarik ramai-ramai. Tak pelak, proses evakuasi mengundang kerumunan warga sekitar lokasi kejadian.

Setelah berhasil dievakuasi, tim dokter dari Puskesmas kutasari memeriksa kondisi jenazah.

"Hasil pemeriksaan dokter tidak ditemukan tanda penganiayaan, hanya ditemukan ciri khas tenggelam. Kematian korban diperkirakan 3 - 4 jam dari pemeriksaan," ujar Tedy.

Karena keluarga menolak autopsi, pemeriksaan jenazah tak dilanjutkan. Setelah pemeriksaan, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.