Kota Baru

Kisah Pilu Istri Korban Disambar Buaya di Kotabaru, Harus Rawat 4 Anak, 1 di Antaranya Berusia 6 Bulan

apahabar.com, KOTABARU – Buaya liar memakan korban di Kotabaru. Korbannya bernama  Samsi, seorang pekerja tambak di…

Jasad korban ditemukan sekitar 2 kilometer dari pintu muara sebuah tambak di Desa Pantai, Kelumpang, Kotabaru dalam kondisi mengenaskan. Foto: Dok.apahabar.com

apahabar.com, KOTABARU – Buaya liar memakan korban di Kotabaru. Korbannya bernama Samsi, seorang pekerja tambak di RT 01, Desa Pantai, Kelumpang Selatan.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (27/11) kemarin. Setelah proses pencarian dilakukan, korban baru ditemukan tim gabungan pada pukul 12.00 Wita, atau menjelang salat Jumat tadi siang.

Jasad ditemukan sekitar dua kilometer dari lokasi tempat korban disambar. Saat ditemukan, kondisi jasad korban sudah tidak utuh. Beberapa organ tubuhnya hilang.

Selanjutnya, tim gabungan mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas setempat untuk dimandikan.

Dari situ, dan atas persetujuan sang istri serta keluarga, jasad korban langsung dibawa ke masjid untuk disalatkan. Samsi dikebumikan menjelang salat asar.

Dikenal sebagai pekerja keras

Kepergian korban menyisakan duka yang mendalam bagi sang istri, dan empat orang anak. Terlebih satu di antaranya masih berusia enam bulan.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya

Apalagi korban merupakan tulang punggung keluarga. Dia dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki perangai yang baik dengan tetangga dan kerabatnya.

Sehari-harinya, korban bekerja sebagai buruh panen tambak kepiting. Dia termasuk orang yang yang hidup sederhana bersama keluarganya.

Kondisi itu terungkap dari perbincangan salah satu anggota Babinkamtibmas Pantai, Kelumpang Selatan, Aiptu Joni Damanik dengan sang istri, sesaat usai jasad korban ditemukan.

“Korban merupakan sosok yang baik. Dia tulang punggung bagi keluarga. Ia meninggalkan istri, dan empat anak yang masih kecil-kecil,” ujar Joni, dihubungi apahabar.com, Jumat sore.

Hal serupa juga diungkapkan anggota Polsek lainnya, Bripka Eksan Wahyudi. Eksan bilang dari empat anak korban, salah satunya masih berusia enam bulan.

“Kami prihatin. Tapi, tadi ada informasi, kalau bos atau pemilik tambak akan membantu istri korban untuk biaya selamatan sampai seratus hari korban,” ujar Eksan.