Relax

Kisah Mistis hingga Sejarah, Ini Serba-Serbi Grand Indonesia yang Jarang Diketahui

apahabar.com, JAKARTA – Harap-harap cemas melanda benak pengunjung Grand Indonesia, tatkala kepulan asap menyesakkan seisi mal…

apahabar.com, JAKARTA – Harap-harap cemas melanda benak pengunjung Grand Indonesia, tatkala kepulan asap menyesakkan seisi mal tersebut pada Minggu (18/9), sekira pukul 11.00 WIB.

Rupanya, kecemasan serupa juga merundung mereka 13 tahun silam.

Pada 2009, tepatnya tertanggal 30 September, pegangan tangan eskalator lantai underground nampak bersimbah darah.

Usut punya usut, cairan berwarna merah itu milik seorang waitress, yang diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari lantai empat.

"The girl falls down, suicide in front of Forever 21 Grand Indonesia. About 10 minutes ago…" demikian cuitan yang beredar kala itu.

Entah karena peristiwa ini atau bukan, tapi kisah mistis mengenai pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jalan MH Thamrin tersebut mulai menyeruak.

Makhluk Halus 'Penjaga' Grand Indonesia

Pada 2017, masih bersumber dari Twitter, @djaycoholyc membagikan kisah mistis yang dialami pemilik kost tempatnya tinggal.

Konon, ketika Grand Indonesia baru berdiri, sang empunya kost yang dulu bekerja sebagai satpam, mengaku bertemu 'penjaga' tepat di malam 1 Suro.

"Semuanya berjalan normal, tidak ada apa-apa. Hingga akhirnya di lantai 3, pas lift terbuka, saya nengok sebelah kiri.

Ada dua pasang pocong berdiri tegap di samping sign toko buku," begitu kenangan yang terukir dalam pikiran sang pemilik kost, kala dirinya berpatroli malam bersama seorang teman.

Rekannya yang tak tahu menahu soal keberadaan makhluk halus, berjalan di sela-sela pocong. Tak mengambil rute serupa dengan sang rekan, pemilik kost memilih berjalan mengitari dedemit berwajah rusak dengan mata hitam tersebut.

Sial, kedua pocong itu malah memelototinya terus menerus, seolah ingin menyampaikan sesuatu.

Berlanjut ke lantai LG, tepatnya di depan sebuah kedai roti, pemilik kost kembali bertemu dengan makhluk 'penunggu.'

Dedemit itu berwujud nenek berpakaian tradisional, dengan rambut dan lidah panjang yang menjulur sampai ke lantai.

Bukan omong kosong belaka, pemilik akun @djaycoholyc yang mengaku bisa melihat roh halus, membuktikan sendiri kesaksian si pemilik kost.

“Sampai akhirnya, gue tahu wujud nenek-nenek ini, depan mata gue sendiri pas mengunjungi tempat yang dimaksud," begitu cuitnya.

Ular Raksasa di Basement

Pun begitu dengan lantai basement, yang konon dijaga seonggok ular raksasa. Dedemit yang melingkari hingga lantai tiga parkiran itu, disinyalir adalah penjaga gedung.

Lagi-lagi, ini bukan omong kosong belaka. Buktinya, saat gedung sebelah terendam banjir, Grand Indonesia malah baik-baik saja.

Ada Kuli Proyek Tertimbun saat Pengerjaan Gedung?

Proyek Grand Indonesia sendiri dimulai sejak Agustus 2004, bertepatan dengan fenomena 'demam superblok' yang melanda Tanah Air pada tahun 2000-an. Serta, beriringan dengan renovasi Hotel Indonesia yang melegenda.

Konstruksi ini bermula dari kondisi Hotel Indonesia yang dirasa memerlukan pembenahan total usai sebelumnya mengalami masa surut menahun.

Dalam proses pembangunannya, tentu tak cuma menggelontorkan dana yang besar, tetapi juga nyawa sejumlah kuli proyek.

Hal ini seperti dituturkan @djaycoholyc dalam cuitan yang sama. Konon, pemilik kost mencium aroma bangkai dari sebuah ruangan di lantai UG.

Usai dikonfirmasi, kabarnya memang betul ada sejumlah kuli bangunan yang tertimbun saat pengerjaan gedung, lalu meninggal di situ.

Terlepas dari benar atau tidaknya kisah itu, Grand Indonesia tetap beroperasi sebagaimana mestinya, di mana pada 2007, mulai dibuka secara bertahap.

Pusat perbelanjaan mewah ini berhasil menggaet sejumlah 'penghuni' terpandang, seperti Cartier, Gucci, Burberry, Bottega Veneta, Bally, Time Palace, hingga Prada.

Puncaknya, Grand Indonesia diresmikan langsung oleh Presiden Indonesia kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 20 Mei 2009.

Hingga kini, mal milik Djarum Group tersebut masih ramai dikunjungi warga ibu kota, entah untuk berbelanja atau sekadar melepas penat. (Nurisma)