Sport

Kisah Messi Raih Ballon d’Or Keenam Kalinya

apahabar.com, JAKARTA – Lionel Messi sukses meraih penghargaan Ballon d’Or 2019. Penghargaan pemain terbaik dari majalah…

Lionel Messi dengan tropi Ballon d’Or yang berhasil disabetnya. Foto-Metro.uk

apahabar.com, JAKARTA – Lionel Messi sukses meraih penghargaan Ballon d’Or 2019. Penghargaan pemain terbaik dari majalah sepakbola kenamaan Prancis, France Football.

Penghargaan tahunan ini sudah berlangsung sejak 1956. Pada 2010-2015, Ballon d’Or sempat dimerger dengan penghargaan pemain terbaik versi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), tetapi bercerai pada 2016 sampai sekarang.

Sejak 2008, Ballon d’Or dikuasai oleh dua nama yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Hanya Luka Modric yang berhasil ‘nyempil’ dengan menyabet sang bola emas pada 2018.

Dan tahun ini, Messi mencetak rekor baru enam kali memenangkan Ballon d’Or, Senin waktu setempat. Kecemerlangannya tak ada yang menandingi meskipun pernah dihadapkan pada masa-masa sulit bersama klub dan negaranya.

Messi sukses meraih Ballon d'Or 2019 usai berhasil menyingkirkan dua lawan berat. Seperti di posisi kedua ada Virgil van Dijk (Liverpool) dan di urutan ketiga ada Cristiano Ronaldo (Juventus). Sementara itu, Modric yang menjuarai trofi tersebut di musim lalu justru tak masuk sama semaki ke dalam nominasi pemain yang berpeluang meraih Ballon d'Or 2019.

Meski pada akhir musim lalu ambruk pada Liga Champions dan Argentina kalah melawan Brasil dalam semifinal Copa America, namun kejeniusan Messi tetap hadir sepanjang 2019. Dia sekarang berdiri sendirian dalam sejarah penghargaan individual paling bergengsi dalam sepak bola ini.

Empat tahun setelah Ballon d’Or terakhirnya, Messi melepaskan lima anugerah berikutnya kepada Cristiano Ronaldo. Dan sekarang memiliki gelar itu dua kali lebih banyak dibandingkan Johan Cruyff, Michel Platini dan Marco van Basten.

Pada 54 penampilannya tahun ini, Messi sudah mencetak 46 gol dan menciptakan 17 assist. Untuk Barca sendiri, sudah mencatat 41 gol dan 15 assist dari 44 pertandingan, termasuk tujuh kali mencetak dua gol dalam satu pertandingan dan tiga kali hatrik.

“Sepertinya dia itu (makhluk planet lain) ekstraterestrial,” kata pelatih Barcelona Ernesto Valverde pada Maret. “Setiap kali dia membawa bola hal-hal luar biasa tercipta.”

Musim pertama Messi sebagai kapten mengantarkan klubnya kepada gelar juara La Liga tiga kali berturut-turut. Messi sendiri mencetak gol penentu kemenangan yang memastikan Barca juara liga saat menang 1-0 melawan Levante.

Dia juga merebut Trofi Pichichi keenamnya yakni sebagai pencetak gol terbanyak divisi elite Spanyol berkat 36 gol dari 34 pertandingan.

Tetapi Barca tak berhasil ketika keunggulan 3-0 mereka atas Liverpool –yang dua gol di antaranya dicetak Messi– terkikis di Anfield sehingga gagal masuk semifinal Liga Champions.

Mereka kemudian ditekuk Valencia pada final Copa del Rey, ketika Messi menciptakan sebuah gol pelipur lara. Tetapi suara dialah yang paling keras membela pelatih Valverde yang kelangsungan hidupnya di klub itu harus berutang kepada dukungan sang kapten Barca.

Messi juga memimpin di lapangan, khususnya selama pertandingan-pertandingan pertama musim ini dengan mencetak 16 gol dari 12 laga, ketika Barca kompak mempertahankan catatan kemenangan berturut-turutnya. “Liga ini punya satu nama untuk diingat,” tulis koran Diario Sport.

Rekor Hatrik

Messi mencetak rekor hatrik ke-50 selama karirnya ketika Barca menang 4-2 melawan Sevilla. Pada April, hatrik lainnya tercipta yang diawali dari tendangan bebas ke sudut gawang lawan dengan diakhiri sapuan cantik dari tepi kotak penalti. Saking indahnya, sampai-sampai pendukung Real Betis yang menjadi lawannya serentak berdiri bertepuk tangan menghormatinya.

“Sejujurnya saya tak mengingat apapun seperti itu,” jawab Messi, ketika ditanya mengenai reaksi penonton tersebut.

Golnya itu dicalonkan sebagai pemenang penghargaan Puskas Award dari FIFA yang calonnya ada 10 pemain. “Saya tak pernah melihat seorang pemain pun seperti Messi dalam sejarah sepak bola. Gol dia adalah hal yang bisa Anda ciptakan saat main Playstation,” kata pelatih Betis Quique Setien.

Setelah menuntaskan Liga Champions sebagai pencetak gol terbanyak dengan 12 gol dan mengoleksi Sepatu Emas keenamnya dengan rekor tiga tahun berturut-turut, Messi bergabung dengan timnas Argentina demi Copa America. Turnamen itu yang mengawali frustrasi tiga bulan untuk Messi.

Pemain berusia 32 tahun itu diusir ke luar lapangan saat melawan Chile dalam perebutan tempat ketiga. Dan komentarnya mengenai wasit memicunya diskors tiga bulan tak boleh bertanding dalam sepak bola internasional.

Kembali ke Barcelona, seharusnya menjadi obat bagi Messi. Tetapi malah diserang cedera betis pada hari pertama pramusim, sebelum mengalami cedera paha yang membuatnya tak bisa lagi bermain reguler sampai Oktober.

Dia menebus masa lowong itu dengan mencetak enam gol dari lima pertandingan dan kemudian sebuah hatrik ke gawang Celta Vigo. Kali ini dia menciptakan treble dari set-piece yang masing-masing dua dari tendangan bebas dan satu dari tendangan penalti.

Itu adalah hatrik ke-34 dia di La Liga, menyamai catatan Ronaldo di liga elite Spanyol tersebut.

Tendangan bebas berubah menjadi senjata mematikan Messi. Peningkatannya makin membuktikan dia pemain yang punya banyak keterampilan ketika dianggap memasuki masa-masa senja.

“Sudah jelas bahwa ketika pertandingan hampir selesai kami punya keuntungan karena punya pemain terbaik di dunia dan penyepak tendangan bebas terbaik di dunia,” kata gelandang Barca Sergio Busquets.

Tonggak besar lainnya tercipta akhir November ketika gol dan dua assist-nya saat menang 3-1 atas Borussia Dortmund bertepatan dengan penampilan ke-700-nya bersama Barcelona. Pada Minggu, dia mencetak gol penentu kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid.

Barca menegaskan mereka berencana menyalin kepensiunan Messi yang ditakutkan klub ini. Tetapi sejujurnya nomor 10 mereka tak bisa tergantikan siapa pun.

Dia belum memenuhi beberapa ambisinya, termasuk trofi berikutnya Liga Champions, belum termasuk trofi turnamen besar yang sulit sekali diraihnya bersama Argentina. Terlepas itu semua, Messi belumlah selesai, demikian AFP.

Gelar Ballon d’Or memang bergengsi karena menjadi pembuktian diri bagi seorang pesepakbola. Namun ternyata mendapatkan Ballon d’Or bukan sekadar urusan gagah-gagahan. Ada keuntungan materi juga kok.

Mengutip El Confidencial, Modric menerima bonus EUR 800.000 (Rp 12,51 miliar dengan kurs saat ini) dari Nike saat memenangi Ballon d’Or musim lalu. Nike juga diyakini memasukkan klausul bonus EUR 2 juta (Rp 31,28 miliar) bagi Cristiano Ronaldo jika merengkuh si bola emas.

Harian Le Parisien mengungkap kabar yang lebih heboh lagi. Neymar Jr diberitakan berpotensi mendapat bonus EUR 3 juta (Rp 46,92 miliar) dari klubnya, Paris St Germain, jika berhasil memenangi Ballon d’Or.

Baca Juga: SEA Games Filipina 2019, Timnas Indonesia U-22 Harus Bangkit

Baca Juga: Capai Target, Barito Bikin Tira Persikabo Menderita

Sumber: Antara
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin