Kisah Masaru Emoto, Peneliti Asal Jepang Mualaf Setelah Meneliti Air Zamzam

Masaru Emoto merupakan salah seorang peneliti yang pindah ke agama Islam alias mualaf setelah merasa takjub dengan penelitian air Zam-zam.

Air Zam-zam. Foto-Merdeka.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Masaru Emoto merupakan salah seorang peneliti asal Jepang yang mualaf setelah merasa takjub dengan penelitian air zamzam.

Ia merasa takjub dengan kandungan air zamzam yang belum dilihatnya sebelumnya.

Melansir Liputan6.com, ketakjuban Masaru Emoto dimulai saat dia melakukan penelitian air zam-zam pada tahun 2003 silam. Dari hasil penelitian itu dia merasa aneh karena partikel molekul air zamzam bisa mengikuti perasaan siapapun yang ada di sekelilingnya.

Keanehan itulah yang membuat dirinya terus melakukan penelitian seolah tidak percaya dengan reaksi molekul air zamzam.

Penelitian yang dilakukan secara berkala itu mengisyaratkan bahwa pengaruh dari perasaan membuat klasterisasi molekul air yang terbentuk adanya ikatan hidrogen.

Melihat keanehan itu, dia juga mengambil sampel air lainnya yang berasal dari Jepang tepatnya di pulau Honshu. Kemudian air tersebut didoakan dan berlanjut pada meja laboratorium, setelah sampel air diteliti menggunakan mikroskop disertai kamera berkualitas tinggi.

Molekul air tersebut membentuk segi enam yang indah dan terlihat rapi. Kemudian dia juga membandingkan dengan air zamzam.

Keistimewaan

Saat peneliti mengucapkan kata syaitan, molekul air berubah bentuk menjadi buruk. Kemudian peneliti mencoba menggunakan musik Mozart, molekul air tadi kembali berubah menjadi bentuk bunga.

Ketika didengarkan musik metal, molekul air tersebut hancur tak berbentuk.

Ketika peneliti menguji dengan membacakan doa Islam, molekul air tersebut membentuk kristal segi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.

Maka dari hasil penelitiannya, Masaru Emoto membuktikan air zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa.

Peneliti asal Jepang ini telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air zamzam.