Kisah Legenda Musik Indonesia Chrisye Dalami Agama Islam dengan Abah Guru Sekumpul

Sebentar lagi haul ke-18 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani digelar. Semasa hidup, ulama kharismatik yang kerap dikenal Abah Guru Sekumpul tersebut mewarnai keh

Abah Guru Sekumpul dan Chrisye. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Sebentar lagi haul ke-18 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani digelar.

Semasa hidup, ulama kharismatik yang kerap dikenal Abah Guru Sekumpul tersebut mewarnai kehidupan umat, termasuk para artis yang datang kepadanya, termasuk almarhum Chrisye.

Pemilik nama Chrismansyah Rahadi atau yang akrab dikenal dengan sebutan Chrisye, merupakan seorang penyanyi legendaris yang karyanya banyak memberikan motivasi cinta.

Lirik lagunya disukai karena yang nyaman didengar dan disanjung banyak orang, pencipta lagu seakan-akan karena merekalah lagu itu diperuntukkan.

Kisah Chrisye dan Abah Guru Sekumpul

Hikmah terbesar dalam diri dan kehidupan Chrisye adalah ia mempunyai kesempatan untuk memeluk agama Islam. Keislaman pelantun lagu Kisah Kasih di Sekolah tersebut tidak lepas dari bimbingan Abah Guru Sekumpul.

Dilansir dari berbagai sumber, asal muasal pertemuan Chrisye dangan Abah Guru Sekumpul yakni ketika saudaranya mengajak ke Martapura untuk menemui ulama yang juga disapa Guru Ijai itu.

Saat itu, Chrisye terlihat antusias karena selama ini kesuksesan yang diperolehnya disebut hampa tiada makna tanpa ada bimbingan agama. Ia menilai harus ada perimbangan yang bersifat spitirual dan meneguhkan iman.

Akhirnya, Chrisye menginjakkan kaki pertama kali di Sekumpul sekitar tahun 90'an.

Baca Juga: Inilah 10 Petuah Abah Guru Sekumpul yang Perlu Kita Teladani

Sejak itu Chrisye sering ke Martapura, ikut mengaji di tengah-tengah para hadirin majelis Abah Guru di Sekumpul. Chrisye juga tidak henti-hentinya meminta nasihat dengan Guru Sekumpul.

Ketika Abah Guru mengatakan "Kamu memang sedang digodok oleh Allah", Chrisye semakin meneguhkan keyakinan dan memantapkan keimanannya kepada Allah.

Nasihat Abah Guru, agar Chrisye sering bersilaturrahmi kepada para ulama, kiai dan habaib. Terlebih Chrisye tinggal di Jakarta. Abah Guru menyarankan ia mengikuti pengajian Habib Abu Bakar di Jakarta.

Sesuai yang disarankan Abah Guru, Chrisye pun bersama keluarga rajin mengikuti pengajian tersebut setiap hari Ahad (minggu).

Baca Juga: Karamah Abah Guru Sekumpul, Membuka Kewalian Seorang Sayyid yang Dituduh Penjudi

Selain berupa pengajian, Chrisye dan keluarga membaca Maulid Simtut Durrar dan Ratib Al-Haddad di majelisnya Habib Abu Bakar.

Nasihat Abah Guru lagi, agar jika mampir ke Solo, jangan lupa meluangkan waktu bersilaturrahmi ke tempat Habib Anis.

Perkenalan Chrisye dengan Habib Anis berawal dari konser di Surabaya, Solo, Bandung, dan Jakarta. Ketika konser di Solo, Chrisye meminta diantar ke tempat Habib Anis. Sayangnya, mereka yang membuat konser bukan kalangan yang mengerti tentang hal-hal yang seperti ini.

Tetapi dengan semangat mereka bekerja keras mencari tempat Habib Anis. Akhirnya mereka bertemu juga. Setiap Habib Anis ke Jakarta, Chrisye tidak pernah lupa untuk bersilaturahmi dan meminta nasihat kepada beliau.

Baca Juga: MasyaAllah, 9 Kebakaran Hebat Tak Hanguskan Foto Abah Guru Sekumpul

Itulah Chrisye, meski dia seorang mualaf namun mempunyai keimanan yang teguh. Ia menjaga amanah keimanannya sebagai ruh agama.

Karena umur yang diberikan Allah kepada kita adalah amanah. Sekarang Chrisye telah tiada dan berhasil menjaga amanah keimanannya.

Ia meninggal 30 Maret 2007 dalam keadaan tenang diiringi bacaan Alquran anak dan istrinya.

Ia sukses membina keluarga sakinah mawaddah sesuai tuntunan agama. Ia menghadap keharibaan Allah Swt di malam mulia nan istimewa jum’at al-mubarak.

Pemakaman jenazah Chrisye disaksikan oleh banyak umat Islam dan disalatkan ketika salat Jumat diadakan.

Baca Juga: Pesan Abah Guru Sekumpul Saat Menghadiri Haul Wali Allah