Kalsel

Kisah Dian Mardhika, Juara Lomba Menulis Dispersip Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Dian Mardhika, guru bahasa Inggris asal SMAN 1 Kotabaru berhasil menjadi juara dalam…

Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba menulis yang digelar Dispersip Kalsel.Foto-Dispersip Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Dian Mardhika, guru bahasa Inggris asal SMAN 1 Kotabaru berhasil menjadi juara dalam perlombaan menulis oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispersip) Kalimantan Selatan. Tim juri memutuskan, karyanya terpilih menjadi peringkat tertinggi di antara 85 naskah yang masuk.

“Alhamdulillah, saya behasil membawa pulang trophy dan uang tunai senilai Rp10 juta,” kata Dian saat ditemui dalam pengumuman pemenang lomba di Perpus Palnam belum lama ini.

Pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur ini mengikutsertakan tulisannya yang berjudul “Perpustakaan Sebagai Ruang Instalasi Darurat Literasi”. Berdasarkan catatan juri, naskah ini memenuhi tiga kriteria penilaian yaitu penggunaan bahasa, kejelasan isi atau sistematika dan daya tarik.

Persaingan ketat bersama puluhan peserta bukan hal baru bagi Dian. Sebelum ini, dia juga sempat menorehkan kemenangan dalam ajang yang sama di tingkat program studi bahasa dan sastra indonesia.

“Pada 2019, Alhamdulillah juara satu untuk kegiatan menulis resensi biografi rektor ULM Sutarto Hadi,” ungkapnya

Menulis memang bukan hal baru bagi Dian. Jauh sebelum menjadi abdi negara, Dian telah aktif berbagi tulisan di laman blog pribadinya. Beberapa nama penulis besar juga menjadi inspirasinya dalam menulis, sebut saja Agatha Christie hingga Sir Arthur Conan Doyle.

“Saya menulis sejak masih jadi mahasiswa. Tentu saja kami mengapresiasi adanya acara (lomba) seperti ini, khususnya kalangan guru di Kalsel,” tutur pria yang memiliki hobi memancing ini.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie mengungkapkan syukurnya dapat menggelar perlombaan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap literasi di kalangan masyarakat. Bahkan, perlombaan ini akan agenda rutin ditahun berikutnya.

“Insya Allah melihat pesertanya sangat banyak. Ini akan kita lanjutkan di tahun-tahun mendatang,” kata wanita yang akrab disapa Bunda Nunung ini.

Hasil karya para peserta sendiri nantinya akan dicetak dan diterbitkan dalam bentuk buku. Sebagai informasi, perlombaan yang ditujukan untuk guru sekolah ini mengambil tema terkait perpustakaan sekolah. Pemerintah melalui Dispersip Kalsel memberikan hadiah dengan total hingga Rp23 juta beserta tropi dan piagam penghargaan.

“Nampaknya guru itu butuh ruang apresiasi untuk mereka mengekspresikan bakat dan minat kepenulisannya. Memang kita baru kali ini mengadakan lomba dengan hadiah yang besar biasanya kita hanya sedikit,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Bulkini