Kalsel

Kini, Hanya 60 Sungai di Banjarmasin Masih Aktif

apahabar.com, BANJARMASIN – Berjuluk sebagai Kota Seribu Sungai, Banjarmasin ternyata kini hanya memiliki 60 sungai yang…

Seorang petugas memeriksa aliran air di salah satu sungai Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Berjuluk sebagai Kota Seribu Sungai, Banjarmasin ternyata kini hanya memiliki 60 sungai yang aktif.

Berdasarkan keterangan Kabid Sungai PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony menyebutkan sungai aktif yang dimaksud yakni masih bisa dilalui perahu motor atau kelotok.

Memijam data berdasarkan SK Wali Kota Banjarmasin tahun 2020, terdapat 209 sungai.

Dari ratusan sungai itu diketahui yang masih mengalir dan ternamai.

"209 sungai itu mengalir aja, tapi di sela belakang rumah (warga Banjarmasin)," ujar Hizbul Wathony.

"Paling sekitar 60 sungai yang aktif," tambah dia.

Tony memaparkan bahwa krikteria sungai aktif ini artinya yang bisa dilewati kapal mesin atau kelotok.
Namun, kata dia, tidak semua kelotok yang melintas.

Sebab, kedangkalan dan lebar sungai memaksa kapal besar tidak bisa lewat.

Praktis, hanya klotok berukuran kecil saja yang diperbolehkan.

Dari SK Wali Kota Banjarmasin 2020 yang menyebutkan 209 sungai mengalir dan ternamai itu, terbanyak berada di Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Data itu kata Thony baru diperbarui 2020 tadi, sejak 2011 silam.

Kala itu, kata Thony jumlah sungai hanya mencapai 102.

Menurutnya pembaruan data sungai ini harusnya dilakukan setiap dua tahun sekali.

"Kalau bisa kedepan bisa dalam 2 tahun sekali," ucapnya.

Thony menegaskan, Pemkot Banjarmasin telah melakukan segala upaya menormalisasi sungai.

Ia berharap jumlah sungai di ibu kota Kalsel bisa bertambah banyak.

Pasalnya, penambahan sungai kerap kali berasal dari aliran kecil yang dikeruk dan ditertibkan.

"Mudahan ada lagi sungai yang terbuka dan bisa kita hidupkan kembali," imbuhnya.

PUPR, kata dia, telah mencanangkan program pengerukan dalam rangka normalisasi sungai 2021 ini.

Namun pihaknya tetap mengambil hikmah dari bencana banjir kali ini.

"Kalau tidak ada musibah ini mungkin warga acuh memperhatikan sungai. Ada hikmahnya jugalah," tuturnya.

Sebelumnya, banjir melanda Banjarmasin. Banyak rumah warga tergenang, hingga nyaris memutuskan akses jalur nasional, Jl Ahmad Yani KM 4-6 Banjarmasin.

Belakangan, air sudah surut dan bisa dilalui. Ini tak luput dari upaya Pemkot Banjarmasin dengan mengalirkan air tergenang ke sungai melalui mesin pompa.

Disamping itu, sejumlah bangunan juga dibongkar karena dianggap menghambat air sungai sehingga jadi salah satu penyebab banjir di Banjarmasin.

Seperti pembongkaran pos polisi dan 14 toko yang berdiri di atas Sungai Veteran Banjarmasin.

Selanjutnya Pemkot Banjarmasin menyasar bangunan di sepanjang Jl Ahmad Yani dari KM 1-6 Banjarmasin.

Bangunan yang dianggap menghambat aliran sungai akan dibongkar.