Nasional

Kiai Ma’ruf: Tantangan NU ke Depan Bagaimana Bisa Mendunia

apahabar.com, JAKARTA – KH Ma’ruf Amin menilai tantangan Nahdlatul Ulama (NU) ke depan adalah bagaimana menjadikan…

Kiai Ma’ruf amin . Foto-dok apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA - KH Ma’ruf Amin menilai tantangan Nahdlatul Ulama (NU) ke depan adalah bagaimana menjadikan oNU mendunia.

“NU saat ini sudah terkenal bukan saja di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Bahkan, ada perwakilan NU di sejumlah negara. Karena itu, tantangan NU ke depan, adalah menjadikan paham NU yang diterapkan penduduk muslim di seluruh dunia,” kata Calon wakil presiden (Cawapres) Nomor Urut 01 ini, dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU, di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jabar, Rabu (27/2) siang dalam siaran persnya.

Menurut Mustasyar PBNU ini, harapan pada 100 tahun kedua NU, tidak hanya dikenal di dunia tapi tapi diterapkan masyarakat muslim dunia.

Menurut Kiai Ma’ruf, wajar jika NU menargetkan perluasan organisasi dan paham ke dunia internasional, karena NU sudah menjadi organisasi terbesar se-Indonesia.

“NU juga memiliki lambang bola dunia, yang sasarannya agar NU dapat mendunia,” kata mantan Rais Am PBNU ini.

Baca Juga:Jokowi Janji Membuat 3.000 BLK Pesantren

Kiai Ma’ruf menyerahkan tugas menjadikan NU dunia pada generasi muda NU.

Diharapkan generasi muda NU mendapat tempaan pendidikan berkualitas dari kader NU senior agar mampu bersaing di dunia internasional.

“Ini tugas generasi mendatang yang kita siapkan,” katanya. Untuk mencapai target tersebut, ia menekankan agar NU terus memperbaiki diri, sehingga dapat menjadi organisasi berkinerja efektif dan efisien.

Sekadar diketahui, Kiai Ma’ruf Amin berada di Kota Banjar dalam rangkaian kegiatan safari politiknya ke Jawa Barat, dari Cirebon hingga Bandung, pada 25 Februari hingga 1 Maret 2019.

Selain Ma'ruf, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak hadir membunyikan angklung sebagai tanda membuka Munas dan Konbes tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada NU yang telah berkontribusi dalam merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Editor: Fariz Fadhillah