Angka Pengangguran Regional

Khofifah Minta Siswa SMK Tidak Bermental Karyawan, Tapi Juragan!

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengklaim SMK telah menekan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur. Kendati Badan Pusat Statistik masih belum

Khofifah Indar Parawansa usai membuka lomba kompetensi siswa SMK se Jatim di Jember, Selasa (23/5). (Foto: apahabar.com/M Ulil Albab).

apahabar.com, JEMBER - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengeklaim SMK telah menekan tingkat pengangguran terbuka di Jatim. Kendati Badan Pusat Statistik (BPS) masih belum memasukkan kriteria wirausaha mandiri sebagai pengurangan angka pengangguran.

Khofifah menyebut berdasarkan data yang diterima Dinas Pendidikan Provinsi, sebanyak 38 persen lulusan siswa SMK di Jatim sudah melakukan wirausaha mandiri, dan 49 persen menjadi karyawan.

"Saya minta menjadi juragan, bukan karyawan," kata Khofifah kepada apahabar.com di Jember, Selasa (23/5).

Baca Juga: Digadang Jadi Cawapres Anies, Khofifah Lempar Senyum Saat Memasuki Mobil

"BPS belum menghitung, yang mereka (siswa SMK) kerja mandiri masuk tingkat pengangguran terbuka. Kalau tidak terasosiasi ke satu perusahaan dianggap nganggur," tambahnya.

Khofifah menyebut, tingkat pengangguran SMK terbuka di tahun 2022 mencapai 11,86 persen. Kini di tahun 2023 sudah sekitar 6 persen, bahkan 3 persen.

"Sudah 6 persen sekian hitungan Kemendikbud, dan sudah 3 persen sekian hitungan kami. Itu artinya, SMK dan dunia kerja dan dunia industri semakin matcing," jelasnya.

Baca Juga: Pengangguran Terbuka di Jatim Menurun, Khofifah: Berkat Link and Match

Khofifah datang ke Jember untuk membuka lomba kompetensi siswa (LKS) siswa SMK Tingkat Provinsi Jawa Timur di Gedung Olahraga (GOR) Politeknik Jember.

Ribuan siswa tampak menyambut kedatangan Khofifah, sebab Jember menjadi tuan rumah dan berlangsung mulai tanggal 23 sampai 26 Mei. Kegiatan ini diikuti 1.659 peserta dari 1.518 SMK negeri dan swasta di Jawa Timur.

Khofifah menerangkan prestasi yang diraih para siswa nantinya akan bisa menjadi tolok ukur pengembangan dan peningkatan mutu kompetensi bagi para siswa SMK. Tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi guru.

Baca Juga: Khofifah dan Yenny Wahid Ramai Disebut Cawapres Anies, Pengamat Bongkar Plus Minusnya

Selain itu, LKS juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan keterserapan lulusan SMK, baik memilih bekerja, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ataupun wirausaha .

"Sudah 3 tahun lebih, saya selalu minta mental anak anak SMK, adalah mental juragan, bukan mental karyawan," tegasnya lagi.

"Dari 38 persen yang terkonfirmasi, mereka sudah juragan, membangun wirausaha sendiri," tambahnya.