Sport

Khabib Lebih Hebat dari Mike Tyson, Simak Faktanya

apahabar.com, JAKARTA – Khabib Nurmagomedov pantas mendapat gelar petarung terbaik di UFC. Bahkan Khabib diklaim lebih…

Oleh Syarif
Khabib Nurmagomedov diklaim lebih hebat dari petinju legendaris Mike Tyson. Foto-AFP/Ed Mulholland

apahabar.com, JAKARTA - Khabib Nurmagomedov pantas mendapat gelar petarung terbaik di UFC. Bahkan Khabib diklaim lebih hebat dari petinju legendaris Mike Tyson.

Kemenangan 29 kalinya di UFC 254 itu sekaligus menjadi yang terakhir bagi Khabib. Sebab setelah itu Khabib mengundurkan diri dari pertarungan di atas oktagon.

Juara judo Olimpiade Tagir Khaibulaev mengomentari kemenangan Khabib atas Gaethje.
Menurutnya, Khabib lebih hebat dari Tyson karena hingga pensiun tak pernah mengalami kekalahan satu pun. Sementara Tyson menjelang akhir kariernya mengalami sejumlah kekalahan dari lawan-lawannya.

“Tyson kehilangan banyak di akhir karirnya. Khabib mampu pergi tanpa terkalahkan,” katanya dilansir CNN Indonesia.

Khaibulaev juga berbicara tentang persahabatannya dengan keluarga Nurmagomedov. Dia tak ragu menyebut Abdulmanap Nurmagomedov, ayah Khabib yang sudah wafat adalah mentornya.

“Kami berdua dari Dagestan, dan dari wilayah yang sama. Kami mengenal satu sama lain untuk waktu yang lama, tetapi kami kembali bertemu baru-baru ini, beberapa tahun yang lalu di sebuah turnamen di Samara," terangnya.

“Kami segera menemukan bahasa yang sama dengannya dan sejak itu kami berkomunikasi erat, saling mendukung, membantu sesuai kebutuhan,” tambah Khaibulaev.

Dia menegaskan, hubungannya dengan Abdulmanap sangat dekat, bukan sekadar teman biasa. Bahkan beberapa kali Abdulmanap memberinya nasihat tentang banyak hal.

“Tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga dalam kehidupan. Anda dapat mengatakan bahwa dia adalah mentor saya, dalam arti tertentu. Pada saat yang sama, saya tidak berlatih dengan Abdulmanap," sebut Khaibulaev.

Khaibulaev kemudian menceritakan bagaimana dia bertemu Abdulmanap di pegunungan di Daegstan. Saat itu dirinya masih sangat muda dan masih meniti karier sebagai pejudo junior.

“Saya masih sangat muda dan baru memulai karier saya. Dia bersama anak buahnya di kamp pelatihan, dan saya sedang mengunjungi kerabat saya.”

“Saya ingat ada tourniquet karet, dan saya berlatih melempar dengannya. Abdulmanap melihat saya dan berkata: begini caranya bekerja dengan benar! Kemudian, ketika saya menjadi juara Olimpiade, dia mengingat kejadian itu dan bahwa dia telah melihat saya seorang atlet yang menjanjikan,” katanya.

Lebih jauh di matanya, Khabib telah mengambil keputusan tepat untuk mengakhiri karier olahraganya di UFC.

“Dia telah membuktikan segalanya kepada semua orang. Dia memenangkan dan mengalahkan semua petarung top di kelasnya. Sekarang saya melihat tidak ada lawan yang layak untuknya,” katanya.

Khabib memutuskan pensiun usai memenangkan UFC 254 melawan Gaethje sekaligus mempertahankan gelar juara kelas ringan.

Dia pensiun dengan rekor 29 kemenangan tanpa tersentuh sekalipun kekalahan sejak pertama kali menjadi petarung UFC dan MMA pada 2008 silam.