Religi

Ketua Komnas Haji dan Umrah: Biaya Umrah Sulit Turun

apahabar.com, JAKARTA – Selama Covid-19 masih mewabah, biaya umrah diperkirakan sulit mengalami penurunan. Ketua Komnas Haji…

Ilustrasi umrah di masa pandemi Covid-19. Foto-net

apahabar.com, JAKARTA - Selama Covid-19 masih mewabah, biaya umrah diperkirakan sulit mengalami penurunan.

Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj mengatakan, biaya umrah kemungkinan akan sulit turun kembali, jika Covid-19 masih mewabah. Hal ini akan terasa bagi para jemaah.

“Kalau masih ditutup sampai Ramadhan, pukulan ini akan terasa pada PPIU dan jemaah umrah,” kata dia seperti dilansir Irham.id, Rabu (17/2).

Terhitung pada Rabu (3/2) Arab Saudi kembali menutup akses masuk bagi 20 negara termasuk Indonesia, tanpa terkecuali jemaah Umrah. Sebelumnya umrah dibuka kembali pada 1 November 2020.

Mustolih menyebut, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan masyarakat perlu terus diedukasi, karena aturan perihal ibadah umrah yang dapat terus mengalami perubahan selama pandemi Covid-19.

“Dulu peraturan umrah bisa berubah lima tahun sekali, hikmahnya PPIU dan jemaah perlu diedukasi bahwa peraturan ke depan akan dinamis. Misalnya Arab Saudi baru membuka, tutup lagi. Kemudian protokol kesehatan yang ketat di domestik dan negara tujuan,” kata Mustolih.

Dia mengungkapkan, umrah saat ini merupakan pengalaman baru bagi Kementerian Agama, PPIU, dan jamaah. Untuk itu dibutuhkan banyak adaptasi dalam hal-hal baru.

Sebelumnya, selama pengalaman dalam beberapa tahun terakhir, Mustolih mengatakan, dia bisa berjalan-jalan ke beberapa lokasi saat sedang umroh. Sedangkan saat ini, jemaah dibatasi, bahkan saat menjalankan umrah juga tidak bisa berlama-lama. Untuk itu, Indonesia harus dapat menyesuaikan diri dari peraturan Saudi.