Kalsel

Ketika Duta Wisata Tapin Rela Terjun ke Pasar demi Tangkal Covid-19

apahabar.com, RANTAU – Aksi bagi-bagi masker ikut dilakukan Karang Taruna (KT) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. 10…

Hana bersama kawan-kawannya memberikan masker kepada lansia serta memasangkannya di kawasan Pasar Keraton Rantau, Sabtu siang. apahabar.com/Fauzi Fadillah

apahabar.com, RANTAU – Aksi bagi-bagi masker ikut dilakukan Karang Taruna (KT) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

10 orang perwakilan dari mereka turun ke Pasar Keraton, Rantau, Sabtu (11/4) untuk membagikan ratusan masker. Persisnya, 690 masker.

Melalui Pengurus KT, Hana (20), dara muda yang aktif di berbagai kegiatan sosial ini ingin mendukung gerakan untuk memakai masker di tengah pandemi Covid-19.

Lantas, kenapa memilih pasar?

Ia membeberkan alasan yang cukup logis. Selain industri pertambangan dan kelapa sawit, menurutnya pasar menjadi pusatnya interaksi manusia. Apalagi di Rantau.

“Menurut ku, jelas, pemerintah tak bisa menghentikan itu, misalnya pasar aktivitasnya tak akan bisa dihentikan saat ini, apabila dihentikan berimbas lumpuhnya perekonomian masyarakat. Nah, apalagi industri tambang dan kelapa sawit, perusahaan bisa bangkrut dan pastinya banyak karyawan diberhentikan,” ujar dara muda ini.

“Kalaunya perusahaan oke lah. Lah kalaunya pasar siapa yang bisa ngontrol, tak ada deteksi suhu misalnya. Pedagang di pasar harus banyak berdoa agar dilindungi Tuhan,” ujarnya.

Pasar menurutnya berpotensi besar menjadi episentrum penularan virus dari manusia ke manusia, atau dari benda mati ke manusia. Sejauh ini dari catatan apahabar.com, sudah ada satu warga Tapin terjangkit Covid-19. Ia berusia 56 tahun dan baru tadi meninggal dunia.

“Nah, itu yang terdeteksi. Dalam perhitungan seperti ini sudah sepatut kita berasumsi buruk dan menyiapkan langkah langkah antisipasi, saya harap pemerintah daerah sudah memikirkan itu,” cetusnya.

“Perlu diingat, dari analisaku kemarin dipasar. Tahu gak? Mereka yang berdagang didominasi oleh orang tua yang umurnya di kisaran antara 30 sampai 60,” ingat Hana.

Mengingat analisanya, ia berasumsi, apa jadinya jika 1 orang terjangkit tak terdeteksi datang ke pasar menjadi pedagang. Dianggapnya penyebaran akan sangat cepat merambah.

“Intinya apabila ingin virus ini musnah masyarakat harus kompak menghentikan peredaran virus ini. Khususnya di pasar kemarin saya harap baik pedagang, pembeli ataupun sales dari luar daerah mengikuti anjuran pemerintah. Saya lihat di sudut sudut pasar sudah dipasangi pemerintah tong air besar serta sabun, maka gunakan lah!” serunya.

Jelas, apa yang dilakukan komunitasnya itu jauh dari kata cukup.

“Itu upaya kecil kami. Serahkan saja pada ahlinya, semoga menjadi nilai ibadah untuk mereka,” ujarnya.

Tentu, kita semua tau, sampai detik ini Tim Gugus Tugas Covid-19 Tapin terus berjuang di garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan. “Namun apabila ada hal kecilyang berpotensi menyebabkan penularan harus kita sampaikan,” ujarnya lagi.

Wanita berkulit putih ini baru saja terpilih sebagai Duta Wisata Tapin. Sekitar pukul 03.00 dini hari, PKL di pasar Keraton sebutan untuk pasar subuh sudah memulai aktivitasnya.

“Khususnya di Pasar Keraton, apabila ada organisasi atau perusahaan atau siapa pun yang ingin membagi masker, saya sarankan di area PKL pasar subuh,” jelas Hana.

Gerakan pakai masker ini kian terbukti di Republik Ceko. Penularan Covid-19 bisa menurun secara signifikan.

“Tentu tak hanya masker, selain berdiam diri rumah mereka menerapkan sosial distancing dan physical distancing. Ayo kita juga,” ajak Hana.

Reporter Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Fariz Fadhillah