Ketidakpastian Ekonomi Global, Wamenkeu: Perbankan Perkuat Fondasi

Suahasil Nazara meminta perbankan Indonesia untuk memperkuat Fondasi nya di tengah ketidakpastian ekonomi 2023 ini.

Wamenkeu Suahasil Nazara. (Foto: apahabar.com/Leni)di

apahabar.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta perbankan Indonesia untuk memperkuat fondasinya di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Hal itu diperlukan mengingat telah terjadi perubahan signifikan di tingkat global yang mengakibatkan ekonomi banyak negara menjadi goyah. Jika tidak diantisipasi, berujung pada kolapsnya sebuah negara.

“Saya ingin mengajak pada bank untuk terus melihat ke dalam. Kokoh nggak? Pastikan kokoh, pastikan kesiapsiagaan, ini menjadi satu hal yang penting,” ungkapnya pada OCBC NISP Business Forum di Jakarta, Selasa (21/3).

Baru-baru ini, sejumlah bank di Amerika Serikat mengalami kebangkrutan seperti dialami Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank. Berkaca dari peristiwa itu, Suahasil mengajak perbankan lokal untuk meningkatkan kewaspadaan agar krisis finansial tersebut tidak sampai ke sini.

Baca Juga: Wamenkeu Suahasil Nazara: PPKM Efektif Menjaga Stabilitas Ekonomi

"Di Amerika terjadi peningkatan suku bunga yang lebih cepat, hal itu punya efek ke seluruh dunia," terangnya.

Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia bergerak positif, wamen meminta agar Indonesia tidak lantas berpuas diri. "Kita perhatikan efeknya mulai muncul, bukan hanya di AS tapi juga di tempat lain. Bagaimana pun Indonesia bagian dari konstelasi global," paparnya.

Sebagai informasi, wamenkeu menjelaskan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan Indonesia paling tinggi di antara sejumlah negara, seperti China (15,17 persen), Thailand (19,5 persen), dan Amerika Serikat (14,65 persen). CAR Indonesia sebesar 25,93 persen di Januari 2023.

Baca Juga: BI Perintahkan Perbankan Waspadai Dampak Krisis Finansial Amerika

Dengan fakta itu, Suahasil berharap kinerja keuangan perbankan memiliki pondasi yang kuat untuk mempertahankan ekonomi yang terus pulih pasca-pandemi Covid-19. 

“Ini adalah periode di mana kita harus bersiap terhadap badai yang akan datang, semoga pondasi kita lebih kuat,” pungkasnya.