Ketersediaan Bahan Pangan

Ketersediaan Beras Aman, Kok Masih Impor?

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa ketersediaan beras tahun ini aman

Ketersediaan beras aman. Foto: detik.com/Wisma Putra.

apahabar.com, JAKARTA- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa ketersediaan beras tahun ini aman.

"Yang ingin saya jawab ketersediaan dari neraca pangan yang ada 12 komoditi termasuk beras sangat aman untuk kita," ungkap Syahrul dikutip dari detik.com.

Ia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ketersediaan beras saat ini merupakan yang terbesar.

"Ketersediaannya yang tercatat oleh kita inilah ketersediaan terbesar. Tetapi tetap bahwa data BPS menjadi rujukan kita semua," kata Syahrul.

Selain BPS, pihaknya juga menggunakan data pertumbuhan padi (standing crop) yang diakui oleh para perguruan tinggi dan pakar.

Syahrul juga optimistis panen padi juga aman.

Dia melanjutkan, data BPS seharusnya tetap menjadi rujukan.

"Kalau ada yang pakai di luar data itu, mungkin ada dinamika-dinamika ya, tapi harus rujukannya tetap BPS," tutur Syahrul.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menyatakan stok beras aman, di saat pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras.

Rencananya, beras yang akan diimpor sebanyak 500 ribu ton.

Di tengah kebijakan impor,  Syahrul  justru mengatakan ketersediaan dan produksi beras saat ini optimal.

Ia sendiri tak banyak berkomentar mengenai kebijakan impor.

"Yang saya bisa jawab ketersediaan beras, dan panen kita, produksi kita ini sangat optimal sesuai perencanaan di atas 10,42 juta hektar dan produksinya sangat maksimal," ucap Syahrul.

Menurutnya, pada November-Desember merupakan masa tanam. 

Sementara itu, masa panen jatuh pada Januari, Februari dan Maret.

"Oleh karena itu tentu saja di saat-saat seperti ini lahan-lahan pertanian memang lagi dalam penanaman bukan masa panen," ujar Politisi Nasdem itu.