Kesulitan Relokasi Pedagang Pasar Lima Banjarmasin Pascakebakaran

Pasca kebakaran dua bulan lalu, puluhan kios di Pasar Lima Banjarmasin belum juga direlokasi hingga Kamis ini (3/10/2024).

Pasca kebakaran dua bulan lalu, puluhan kios di Pasar Lima Banjarmasin belum juga direlokasi hingga Kamis ini (3/10/2024). Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Pascakebakaran dua bulan lalu, puluhan kios di Pasar Lima Banjarmasin belum juga direlokasi hingga kini, Kamis (3/10/2024).

Pedagang masih kebingungan mencari lapak untuk berjualan. Rata-rata pedagang meninggalkan kios akibat peristiwa tersebut.

Tapi tidak untuk Nurhidayah, yang memilih menetap di tengah puing-puing bangunan. Bermodal terpal dan peralatan seadanya, ia membangun lapaknya sendiri.

"Habis lalu setelah kebakaran. Dengan modal awal dari nol lagi berjualan," ujarnya.

Dayah ternyata sudah 14 tahun menghabiskan waktunya di Pasar Lima Banjarmasin.

Empat tahun menjadi karyawan, 10 tahun menjaga parkiran, jaga WC umum dan kios jualannya. Namun rezekinya saat ini tidak bisa disamakan sebelum kiosnya masih utuh."Jaga WC sepi juga habis kebakaran," ucapnya.

Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin mendirikan bangunan sementara. Tapi area itu belum difungsikan untuk pedagang terdampak kebakaran.

"Setengah bulan setelah kebakaran langsung dibangun, tidak tau kenapa belum dipakai," tuturnya.

Kepala Disperdagin Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan bahwa lapak relokasi belum dapat dioperasional seluruhnya.

Disperdagin hanya membangun atap hingga membagi pedagang yang mendapatkan lapak jualan sementara.

"Jadi pedagang sendiri yang membangun dinding dan lantai kena," jelasnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, penataan kios Pasar Lima tidak bisa dimaksimalkan pada tahun 2024.

Saat ini, Disperdagin cuma membangun atap dengan bahan semi permanen. Keputusan tersebut sudah disepakati bersama pedagang terdampak.

"Walaupun dalam pembagiannya hanya 64 pedagang saja yang bisa ditampung sementara," jelasnya.

Tezar memaparkan dana untuk relokasi tersebut hanya dari APBD murni 2024 sekitar Rp 190 juta.

Anggaran itu awalnya bukan diperuntukan untuk penataan Pasar Lima Banjarmasin.

"Walaupun itu untuk pemeliharaan, tapi kita gunakan untuk pembangunan atap," tuturnya.

Sebanyak 31 pedagang yang belum direlokasi dipaksa bersabar hingga tahun 2025.