Kesenian Tradisional

Kesenian Jaran Kencak Lumajang Warnai Kirab Pataka

Kesenian Jaran Kencak asal Lumajang dipentaskan dalam rangka Kirab Pataka HUT Provinsi Jawa Timur ke-78. Tari tradisional ini digunakan untuk menyambut tamu.

Jaran Kencak sambut meriah Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya di depan pendopo Arya Wiraraja Alun-alun Lumajang. Foto: apahabar.com/David Firmansyah

apahabar.com, LUMAJANG - Kesenian Jaran Kencak asal Lumajang dipentaskan dalam rangka Kirab Pataka HUT Provinsi Jawa Timur ke-78. Tari tradisional ini digunakan untuk menyambut tamu.

Kesenian ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda di wilayah Pasirian, Lumajang. Kesenian ini juga sudah ditetapkan menjadi warisan budaya Lumajang sejak tahun 2015.

Jaran Kencak merupakan seni yang tercipta dari kebudayaan Madura dan Jawa yang saat ini menjadi mayoritas masyarakat di Lumajang. Selain itu, kuda merupakan simbol dari kekuatan, kecerdasan, dan kebebasan.

Baca Juga: Suami Aniaya Istri dan Direkam Hingga Viral di Lumajang Jatim

Baca Juga: Modus Gandakan Uang dengan Ritual, Pasutri di Lumajang Ditangkap

Sejumlah atraksi seperti menari, berdiri, loncat dan tidur diperagakan kuda Jaran Kencak dengan arahan sang joki.

"Kesenian tradisional Jaran Kencak diharapkan mampu menjadi ajang promosi warisan budaya asli Lumajang" terang Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, Jumat (6/10).

Nantinya, Kirab Pataka akan melanjutkan perjalanan ke 38 titik di Jawa Timur. Lumajang merupakan titik ke 26.