Nasional

Kerusuhan Wamena, Polri: 23 Meninggal Dunia dan 77 Orang Luka-luka

apahabar.com, JAKARTA – Pihak Kepolisian RI menyatakan, 23 warga sipil meninggal dunia dan 77 orang lainnya…

Warga sipil yang tewas akibat kerusuhan di Wamena, Papua sudah mencapai 23 orang. Foto–Antara/Marius Wonyewun

apahabar.com, JAKARTA - Pihak Kepolisian RI menyatakan, 23 warga sipil meninggal dunia dan 77 orang lainnya luka-luka akibat kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/09).

Polisi menduga, dalang kerusuhan di Wamena berasal dari kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

“23 meninggal dunia dari Wamena dan luka-luka 77 orang. Pelaku diduga kelompok KNPB, sebagai dalang kerusuhan di Wamena,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi, Selasa (24/09).

Namun, ia belum merinci lebih lanjut mengenai penyebab meninggalnya para korban. Sementara itu, terkait kerusuhan di Expo Wamena, Kota Jayapura, Papua, tidak ada penambahan jumlah korban.

Tercatat, satu anggota TNI gugur akibat luka bacokan dan serangan benda tumpul. Kemudian, tiga korban, diduga mahasiswa Papua yang sedang pulang kampung, turut menjadi korban meninggal dunia. Menurut keterangan polisi, mahasiswa tersebut diduga tewas akibat peluru karet.

“Untuk Jayapura 4 orang, 1 TNI dan 3 mahasiswa eksodus, sebagai dalang kerusuhan dari AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) digerakkan oleh KNPB,” ujar dia.

Dedi mengatakan, kelompok yang diduga menjadi dalang kerusuhan ingin menjadikan isu Papua tersebut dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sidang tersebut sekarang sedang berlangsung.

“Untuk dijadikan isu pada SU (Sidang Umum) PBB di New York 23 sampai dengan 27 September,” tutur Dedi.

Terkait kerusuhan di Jayapura, Dedi mengatakan, awalnya mahasiswa Papua yang pulang kampung ke Papua menduduki Universitas Cendrawasih (Uncen). Sebagian besar mahasiswa itu disebutkan datang dari Sulawesi.

Dedi mengatakan, mahasiswa tersebut diduga ingin mendirikan posko di area Uncen. Menurut polisi, posko tersebut diduga untuk melakukan propaganda dan rencana aksi lainnya.

Kemudian, pihak rektorat dan sebagian mahasiswa Uncen yang tidak setuju menghubungi kapolda setempat. Setelah aparat datang dan dilakukan negosiasi, mahasiswa yang menduduki

Uncen sepakat untuk dipulangkan ke Expo Waena Jayapura. Setiba di Expo, mahasiswa seketika melakukan serangan anarkis ke anggota TNI-Polri.

Baca Juga: Kapolda: Aksi Demonstrasi di Wamena karena Isu Hoaks

Baca Juga: Demonstrasi di Wamena Berujung Anarkis, Bandara Wamena Ditutup

Sumber: Kompas.com
Editor: Aprianoor