Kalsel

Kerugian Akibat Kebakaran Al Falah Banjarbaru Ditaksir Miliaran Rupiah

apahabar.com, BANJARBARU – Peristiwa terbakarnya Ponpes Al Falah Putera Banjarbaru mengakibatkan kerugian besar. Kerugian ditaksir miliaran…

Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Falah, Nur Syahid Ramli saat ditemui apahabar.com diruangannya. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Peristiwa terbakarnya Ponpes Al Falah Putera Banjarbaru mengakibatkan kerugian besar.

Kerugian ditaksir miliaran rupiah. Pasalnya bangunan beserta isinya ludes terbakar saat peristiwa terjadi Kamis (15/7) pukul 05.20 WITA.

“Gedung dan lain-lain itu kerugian total mencapai Rp 1,7 miliar,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru, Nur Syahid Ramli kepada apahabar.com, Kamis.

Diterangkannya, dari data yang dikumpulkan untuk kitab saja kerugiannya mencapai Rp 700 juta.

“Kalau kitab saja itu kerugiannya 700 juta. Karena kami menyediakan kitab untuk belajar santri, itu kitab untuk dijual, kami sediakan dari pada harus beli jauh ke Martapura,” jelasnya.

Di sisi lain, dua bangunan pemberian Kementerian Agama (Kemenag) pun katanya ikut terbakar, ditaksir kerugian mencapai Rp 500 juta.

“Di sebelahnya ada 2 bangunan asrama pemberian Kemenag ratusan kasur busa di bangunan kecil itu terbakar, kerugian ditaksir 500 juta,” tambahnya.

Diterangkan Nur, kejadian berawal sekitar pukul 05.20 WITA, saat Salat Subuh berjemaah.

Upaya pemadaman pun tak keburu dilakukan karena api dilihatnya sudah membesar.

“Kronologi, kebakaran yang terjadi pada Saat Salat Subuh. Kejadian itu saat kami kumpul di masjid lalu muncul asap. Selesai be wirid, lalu kami keluar, mau mencoba memajahi (memadamkan) tapi api membesar. Kabel listrik menyala, menyambar ke plafon. Awalnya ke jemuran, lalu dengan cepat seluruh bangunan lantai 2,” terangnya.

Bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu ditambah sudah berusia tua, katanya membuat api cepat menjalar.

“Kurang lebih 90 meter bangunan yang hangus terbakar. Bangunannya tua 40 tahunan yang lewat. Dan plafon lantai 2 itu terbuat dari papan. Bangunan terbikin dari kayu, jadi sebarisan kelas itu jumlahnya 12 kelas (lantai 2), lantainya papan dan di dalam kelas semuanya bahan kayu, jadi cepat apinya melebar. Seng jatuh jadi semuanya terbakar,” tutur Nur.

“Kami akan musyawarah dengan pengurus jajaran, pemerintah dan kepada Wali Kota Banjarbaru. Kami berharap ada bantuan dari mereka. Kami juga akan melihat ke keuangan kami. Semoga segera dibangun bangunan yang baru,” tutupnya.