Keraton Solo

Keraton Solo Rusak Parah! Ndalem Sasana Mulya Nyaris Ambruk

Ndalem Sasana Mulya, bangunan bersejarah milik Keraton Kasunanan Surakarta yang nyaris roboh.

Ndalem Sasana Mulya. Foto: apahabar.com/Fernando

apahabar.com, SOLO - Ndalem Sasana Mulya, bangunan bersejarah milik Keraton Kasunanan Surakarta yang nyaris roboh. Setelah diidentifikasi, diketahui tingkat kerusakan kontruksi utamanya hampir 60%.

"Kemarin sudah ada kunjungan dari Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Jawa Tengah. Sudah ada tim yang datang meninjau, mereka juga melakukan pengukuran dengan digital meter itu. Dari situ sudah ketahuan bahwa pendopo utama itu ngolet tidak presisi," ungkap kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Eddy Wirabhumi saat dihubungi.

Menurut Eddy Wirabhumi, dulunya atap Sasana Mulya adalah sirap. Namun begitu sirap rusak, ditutup dengan seng. Kemudian begitu sengnya rusak, dibongkar diganti genteng.

"Jadi dari situ sudah ketahuan, beban antara genteng dengan sirap. Lebih beratan genteng, sedangkan kayu kontruksi utama makin lama makin berkurang kekuatannya. Sementara beban atasnya ditambahi, inikan ga masuk akal," terangnya.

Baca Juga: Nyaris Ambruk, Sasono Mulyo Keraton Solo Dipasangi Bambu

Eddy Wirabhumi kemudian mengatakan bahwa yang perlu dipikirkan sekarang adalah cara penanganannya masing-masing. Termasuk nantinya dipikirkan bagaimana kondisi atap yang tentu makin lama tidak makin kuat itu.

"Itu kontruksi utama kira-kira sudah 60% rusak itu. Jadi sampai ke tiang utama, diperlukan penanganan. Karena ya harus dimaklumi karena ini di daerah dekat air.
Jadi bawahnya pasti lapuk, perlu diangkat dan bawahnya dikasih pelapis lagi, supaya ketinggiannya bisa kembali lagi," papar Eddy.

Pihaknya saat ini juga tengah menjalin komunikasi dengan instansi terkait lainnya. Baik pemerintah kota maupun pemerintah pusat.

Baca Juga: Ada Salah Paham, 2 Kubu Keraton Solo Kembali Memanas

"Nanti mungkin tata cara penanganan secara bertahap. Tahap 1, kami akan mengembalikan lagi posisi pendopo tengah itu semaksimal mungkin bersama BPK wilayah X. Lalu nanti sambil jalan, ada konsolidasi dari sisi pembiayaan tidak hanya sumber daya manusianya. Mungkin baru ditangani secara keseluruhan," pungkasnya.