Hot Borneo

Kerajinan UMKM Kalsel Rambah Pasar Internasional

apahabar.com, BANJARBARU – Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalsel kini telah go internasional….

Oleh Syarif
Ilustrasi UMKM. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalsel kini telah go internasional.

Produk kerajinan tangan khas UMKM Banua telah mampu merambah pasar Jepang, Singapura, hingga Benua Afrika.

“Ekspor produk UMKM Kalsel ke pasar global sudah mencapai Rp16,9 miliar," ujar Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.

Roy mengatakan, pihaknya juga menyerahkan dokumen Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal ke 450 pelaku UMKM di Banua.

Pemerintah kata Roy, telah mendukung dan mempermudah para pelaku UMKM agar dapat mengakses pinjaman dari bank.

“Sebab, NIB melalui pelayanan sistem One Singel Submission (OSS) syarat dalam mengakses pinjaman dari bank,” katanya.

Selain itu, pelaku UMKM yang memiliki NIB juga dapat mengikuti program bantuan dan pelatihan dari pemerintah.

"Sejak diterapkannya sistem OSS pada tahun 2021, hingga saat ini NIB yang terbit di Kalsel berjumlah kurang lebih 16 ribu," imbuhnya.

NIB yang ada saat ini berlaku sebagai perizinan tunggal, mencakup Surat Izin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan, dan Surat Keterangan Domisili Perusahaan.

Plt Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Penanaman Modal BKPM, Andi Maulana mengatakan, dari 133 juta angkatan kerja, sekitar 120 jutanya berkiprah di sektor UMKM.

"Jika UMKM-nya belum legal, bakal susah mencari pinjaman. Karena itulah, NIB menjadi sarana memperoleh perizinan perusahaan," jelas Andi Maulana.

Ia menambahkan, NIB yang diterima hari ini sudah terdaftar sertifikasi jaminan produk halal, sehingga memudahkan pelaku usaha yang ingin merilis produk dengan label halal.

"Cukup dengan NIB, sistem kita akan mengalirkan data pelaku usaha ke sistem Kementerian Agama. Tinggal ditunggu prosesnya. Tentunya tidak dipungut biaya," tutupnya.