Entrepreneurship

Kepercayaan Jadi Kunci Sukses 'Racun' Tasya Farasya

Tasya menekankan pentingnya pembeda dengan kompetitor. Percaya dan orisinalitas adalah penting buat Tasya.

Tasya Farasya saat mengisi forum Idea Cloud 2023 Surabaya melalui daring (Foto: apahabar.com/Izzatun Najibah)

apahabar.com, SURABAYA - Tasya Farasya menekankan pentingnya pembeda dengan kompetitor. Percaya dan orisinalitas adalah penting buat Tasya. 

Tasya lahir dari keluarga yang dikenal kaya raya, tapi itu tak membuat perempuan lulusan dokter gigi ini merasa santai, ia justru mengawali karirnya sebagai makeup artist dan beauty vlogger.

"Awalnya dulu ada rasa segan sama orangtua karena abis kuliah yang biasanya orang ke kantor sedangkan aku lanjut ke makeup artist," katanya saat ia bercerita di forum Idea Cloud Conference di Vasa Hotel Surabaya, Jumat (29/9)

Namun, karirnya di makeup artist tak berlangsung lama. Dia mangaku justru banyak orang yang lebih tertarik dengan pesona makeup dirinya. Hingga, tawaran brand kosmetik mulai berdatangan. 

"Dari makeup artist, banyak orang yang lebih suka aplikasi makeup di wajah aku sendiri. Akhirnya banyak brand yang mengajak kerja sama. Intinya bagaimana kita bisa memiliki strong point pembeda dengan kompetitor," ucapnya. 

Perempuan kelahiran 1992 ini sekarang kian menjadi sosok influencer yang bisa dipercaya warganet terkait review kosmetik. 

Kata 'Racun' Tasya Farasya kian ramai dan menjadi tagline bagi masyarakat yang selalu tertarik untuk ikut membeli setiap produk yang ia promosikan. 

"Menurutku, kenapa orang-orang bisa ikutan tertarik produk kita adalah kuncinya percaya. Percaya dan orisinalitas itu penting banget buat aku," ucapnya.

Tidak hanya menjaga kepercayaan brand atau perusahaan yang mengajak kerja sama, tetapi juga kepercayaan publik kepada influencer sangat penting. 

"Brand kalo kalo bayar itu banyak banget, tapi aku hanya mengambil brand yang punya personality bagus, sustainable, punya branding kuat, keinginan, enggak semata-mata tren doang," tutur Tasya. 

Dengan pengikut instagram sebanyak 6,3 juta orang dan youtube 4,3 juta orang, Tasya mampu meramaikan produk kecantikan dari pasar lokal. 

Lompatan lainnya adalah ia mampu memantapkan diri untuk memproduksi serta menjual brand miliknya sendiri dengan nama "Mother of Pearl". Bahkan, awal rilis produknya bisa terjual ludes hanya dalam waktu 8 jam. 

Menurutnya, dalam berbisnis tak sekadar menjual. Sebab, masyarakat saat ini terutama mengaca di pasar Gen Z yang makin melek tentang marketing dan keunikan produk. 

"Ini dari berdasarkan riset pribadi, tapi yang aku perhatikan Gen Z masyarakat tuh sudah pinter. Packing, social media, cara penyampaian, nggak selalu wah. Beda dengan dulu memproduksi barang murah dan mahal itu beda. Harga murah paling menarik," bebernya. 

Memiliki tranformasi, Tasya menjelaskan bahwa masyarakat justru akan lebih melirik soal kualitas dan keunikan produk dibanding harga yang miring. 

"Brand yang awalnya punya nama sekarang re-branding lagi, jangan salah. Lebih ke keunikannya daripada harga" tandasnya.