Pemkab Tanah Bumbu

Kepala Puskesmas Batulicin Ungkap Penyebab Stunting

apahabar.com, BATULICIN – Masalah stunting terus menjadi perhatian pemerintah. Tak hanya di tingkat pusat, pemerintah daerah…

Sosialisasi Penanganan Stunting yang digelar di Puskesmas Batulicin, Selasa (14/5/2019).Foto-Istimewa

apahabar.com, BATULICIN – Masalah stunting terus menjadi perhatian pemerintah. Tak hanya di tingkat pusat, pemerintah daerah terus gencar menekan angka penderita stunting.

Stuntingadalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.

Baca Juga: Pemuda Tanah Bumbu Galang Dana untuk Bayi Tanpa Anus

Kepala Puskesmas Batulicin, drg. S. Puji Lestari, mengungkapkan salah satu faktor menyebab anak menderita stunting karena si ibu di saat hamil kurang asupan gizi. Kesimpulan itu ia dapatkan berdasarkan data cakupan stunting di wilayah kerja Puskesmas Batulicin pada 2019.

“Penyebabnya karena kurangnya asupan gizi kronis,” ujarnya, pada Sosialisasi Penanganan Stunting yang digelar di Puskesmas Batulicin, Selasa (14/5/2019).

Dengan adanya fakta itu, drg. Puji Lestari menyampaikan pihaknya memiliki inovasi untuk meminimalkan angka penderita stunting yaitu melalui program pemanfaatan pekarangan rumah sadar gizi atau disingkat Paparazi.

Sasaran Paparazi, kata drg. Puji, yakni pekarangan rumah ibu hamil yang akan ditanami sayuran. Harapannya, hasil dari penanaman tersebut dapat dikonsumsi oleh ibu hamil untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu.

Program Paparazi ini juga diharapkan dapat menginspirasi pemerintah desa untuk membuat peraturan yang mewajibkan setiap warga menanam sayur di halaman rumah ibu hamil.

Sosialisasi Penanganan Stunting yang digelar di Puskesmas Batulicin juga dihadiri dr. Budi dari Dinas Kesehatan Tanah Bumbu. Menurut dr. Budi, tolok ukur anak menderita stunting tidak hanya dilihat dari kesesuaian tinggi badan dengan umur.

Akan tetapi, juga melalui penelitian yang dilakukan secara ilmiah. Penelitian itu, kata dia, akan dilakukan oleh Prof. Husaini dari Universitas Lambung Mangkurat. Hal itu dilakukan karena stunting juga memengaruhi kecerdasan otak anak.

Seorang peserta sosialisasi, Abdul Muhaiming Siddiq, menyambut baik digelarnya sosialisasi penanganan stunting. Ia berharap sosialisasi tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat, sehingga angka penderita stunting di Kabupaten Tanah Bumbu dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.

“Kita harapkan semoga penderita stunting di daerah ini dapat ditekan, bahkan kalau bisa jangan sampai ada penderita stunting di Tanah Bumbu,” tandasnya.

Baca Juga: Peringati Hari Palang Merah Internasional,PMI Tanbu Bagikan Sembako Gratis

Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif