kesehatan

Kenapa Sel Kanker Bisa 'Mengecoh' Sistem Imun?

Sistem imun memiliki fungsi sentral dalam pertahanan tubuh manusia. Tanpa sistem imun, tubuh akan rentan terkena serangan kuman, parasit, atau virus.

Sel kanker bisa mengecoh sistem imun. Foto: Dok CNN.

apahabar.com, JAKARTA - Sistem imun memiliki fungsi sentral dalam pertahanan tubuh manusia. Tanpa sistem imun, tubuh akan rentan terkena serangan kuman, parasit, atau virus.

Kendati begitu, sistem imun masih seringkali 'terkecoh' dengan sejumlah patogen yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya saja, sel kanker.

Hal tersebut mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya. Bagaimana bisa sel kanker menyebar, padahal tubuh manusia memiliki sistem imun yang berfungsi melawan berbagai jenis patogen?

Seperti Tak Kasat Mata

Rupanya, sel kanker bisa ‘mengelabui’ sistem imun karena memiliki sesuatu yang menyerupai invisible cloak atau selimut tak kasat mata. Ini membuat sistem imun tak mengenali sel kanker sebagai sel abnormal.

Dengan kata lain, bukan berarti sistem imun tubuh manusia lemah. Justru sebaliknya, sistem imun sudah sangat ‘canggih’ karena bisa mengenali perubahan-perubahan sel.

Hanya saja, sel kanker memang punya kemampuan khas untuk mengenali sel imun yang rutin ‘berpatroli’ dalam tubuh. Sel ini bisa ‘megumpat’ atau ‘menyamar’ sebagai sel sehat.

'Peniru' yang Andal

Sebagai mekanisme pertahanan tubuh, sel T lah yang bertanggung jawab. Tipe sel darah putih ini bisa membedakan sel normal dengan sel yang merupakan patogen penyebab penyakit.

Ketika ada patogen yang terdeteksi, sel T akan memerintah sel B untuk membuat antibodi guna melawan zat asing sebelum merusak sel sehat. Prosesnya melibatkan dua macam protein, yaitu PD-1 di permukaan sel T dan PD-L1 di permukaan sel normal.

Protein sel T yang bernama PD-1 akan mencoba mengaitkan diri ke protein di permukaan sel target. Kalau cocok, mereka bakal menyatu sebagai tanda bahwa sel reseptor itu masih normal.

Sel kanker mengetahui respons imun antara PD-1 dan PD-L1 tersebut. Demi bertahan hidup, sel kanker akhirnya meniru sel normal dengan mengekspresikan protein PD-L1.

Inilah yang membuat sel kanker meleset dari incaran antibodi. Sel kanker pun makin besar dan menyebar, atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah kanker stadium lanjut.

Inovasi untuk Mengatasi si 'Pengecoh'

Kabar baiknya, penyamaran sel kanker ini bisa disingkap melalui metode terapi imun. Revolusi di bidang immunotherapy ini merupakan hasil temuan James Allison dari University of Texas dan Tasuku Honjo dari Kyoto University.

Mereka berhasil membuat antibodi yang menghambat interaksi PD-1 dan PD-L1 pada permukaan sel kanker, sehingga keduanya tak saling bertemu.

Pemberian antibodi melalui cairan infus itu membantu sistem imun pasien untuk mengenali keberadaan sel kanker.

Demikianlah sekilas pembahasan mengenai sel kanker yang bisa dijuluki ‘si pengecoh sel imun’. Semoga bermanfaat!