pneumonia

Kenali Risiko Pneumonia pada Dewasa dan Lansia

Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur.

Ilustrasi pneumonia. Foto : istockphoto

apahabar.com, JAKARTA – Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur.

Paru-paru merupakan organ tubuh yang memegang peranan penting dalam mengendalikan kehidupan manusia. Untuk itu, setiap individu perlu merawat dan menjaga paru agar terhindar dari ancaman penyakit.

Salah satu penyakit paru yang berbahaya dan menular adalah pneumonia. Pneumonia merupakan infeksi paru yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di dalam paru sehingga mengakibatkan individu kesulitan bernafas.

Menurut dr. Kevin Irawan, SpPD yang merupakan dokter penyakit dalam. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Pneumonia dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru. Akibatnya alveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernafas.

Faktor risiko seseorang dapat terkena virus pneumonia, riwayat penyakit yang dialami seseorang rentan terkena pneumonia adalah gagal jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), masuknya lendir ke dalam tenggorokan, dan penyakit yang melemahkan sistem imun.

Tanda dan Gejala Pneumonia

Terdapat tanda dan gejala dari penyakit Pneumonia, seperti sesak nafas pada bagian paru, menggigil, demam yang tinggi, batuk kering & berdahak bisa berwarna kehijauan, kuning atau ada bercak darah, nyeri dada, dan mudah lelah.

Pada bagian otot gejala yang dapat timbul seperti nyeri otot, dan pegal-pegal. Sementara itu, pada bagian sistem saraf gejala yang mungkin muncul yaitu sakit kepala, hilangnya nafsu makan, dan kondisi mood yang sering berubah-ubah.

Kondisi seperti inilah yang perlu diwaspadai oleh individu dan sebaiknya segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Sebagai pencegahan, ia mengatakan beberapa hal yang dapat dilakukan individu, seperti menghindari faktor risiko, melakukan vaksin pneumonia.

Pemberian vaksin mampu mencegah terjadinya penyakit pneumonia. Selain itu, pemberian vaksin pneumonia juga dapat membuat tubuh seseorang menjadi lebih terjaga dan kebal sehingga tidak mudah sakit. 

Setelah dilakukan vaksinasi pneumonia, terdapat beberapa efek samping yang mungkin terjadi mulai dari terasa nyeri, bengkak dan kemerahan di bagian lengan yang disuntik, demam ringan, menggigil, merasa lelah, sakit kepala, dan nyeri otot atau persendian. Dari berbagai penelitian, efek samping vaksinasi biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya. 

Selain vaksinasi cara pencegahan lainnya ialah, mencuci tangan dengan teratur, membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, menutup mulut dan hidung saat batu, tidak merokok dan membatasi kontak dengan asap rokok dan menjaga Kesehatan bagi yang imunitasnya lemah.

Mematuhi protokol kesehatan, salah satunya dengan mencuci tangan adalah vaksin terbaik terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Foto-iStockphoto

Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa virus pneumonia dapat menular. Penularannya dapat terjadi melalui percikan ludah (udara) seperti saat seseorang sedang bersin, batuk, maupun berbicara.

Dr. Kevin memaparkan tentang fakta-fakta pneumonia, pada tahun 2019 diperkirakan 2,5 juta orang meninggal karena pneumonia di seluruh dunia termasuk dalam 10 penyebab kematian utama di Indonesia.

Infeksi Covid-19 dapat merusak paru-paru dan membuat populasi lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan sekunder, seperti pneumonia.

Semua orang memiliki risiko terkena pneumonia dan risiko tersebut meningkat pada bayi usia dibawah 2 tahun dan lansia di tas 65 tahun.

Dilihat dari gaya hidup seperti, merokok, konsumsi alcohol yang berlebih dan bekerja di tempat yang mudah terpapar asap, gas dan bahan kimia berbahaya.

Dilihat dari komorbit dan penyakit bawaan seperti, Penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung kronis, penyakit ginjal kronis, diabetes, asma dan koinfeksu dengan Covid -19.

Dr. Kevin mengajak bayi, dewasa dan lansia untuk melakukan vaksinasi pneumonia guna menjaga dan merawat paru agar terhindar dari penyakit pneumonia ini.