Info Kesehatan

Kenali Penyebab Eksim, Iritasi Kulit yang Tak Boleh Diremehkan

Dermatitis atopik, yang juga dikenal sebagai eksim (eczema), adalah kondisi kulit yang membuat kulit mengalami kekeringan, rasa gatal, serta peradangan.

Penyakit kulit eczema. Foto: KITZCORNER/ SHUTTERSTOCK

apahabar.com, JAKARTA – Dermatitis atopik, atau yang dikenal dengan eksim (eczema), adalah kondisi kulit yang mengalami kekeringan, rasa gatal, hingga peradangan.

Eczema yang sering kali terjadi pada beberapa individu, dapat menyebabkan iritasi kulit yang mengganggu. Namun, perlu diingat bahwa kondisi ini tidak bersifat menular.

Melansir Mayo Clinic, Kamis (14/9), kondisi ini dapat memengaruhi individu dari berbagai usia, meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak kecil.

Eksim atau Eczema adalah kondisi kronis, yang dapat menyebabkan flare-up (wabah baru) yang tidak terduga.

Baca Juga: Daftar Bahan dalam Skincare Ini yang Harus Dihindari Penderita Eksim

Individu yang menderita Eczema juga berisiko lebih tinggi terkena alergi makanan, demam, dan asma, sehingga menjadikannya perhatian kesehatan yang penting.

Gejala dermatitis atopik (eksim) dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

Gejala eczema dapat bervariasi setiap individu. Foto: PUMATOKOH / SHUTTERSTOCK

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain, kulit kering dan pecah-pecah, gatal (Pruritus), hingga ruam pada kulit bengkak.

Gejala lainnya juga terdapat benjolan kecil dan menonjol pada kulit, kulit mengalir dan mengeras, kulit menebal, penggelapan kulit di sekitar mata, kulit merah, dan sensitif akibat garukan.

Baca Juga: Cegah Meluasnya Penyakit Menular, Sukabumi Perketat Masuknya Hewan Kurban!

Penyebab Eczema

Eczema dapat disebabkan oleh faktor genetik yang memengaruhi kemampuan kulit untuk menjaga kelembapan dan melindungi diri dari berbagai agresor. Seperti bakteri, iritan, alergen, dan faktor lingkungan, seperti asap tembakau.

Pada beberapa kasus, hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah bakteri Staphylococcus Aureus pada kulit, yang menggantikan bakteri baik dan mengganggu fungsi pelindung kulit.

Eczema pada anak. Foto: tolgart/istock photo

Salah satu kunci untuk mengatasi Eczema adalah menjaga kelembaban kulit secara teratur dan mengikuti rutinitas perawatan kulit yang sesuai.

Terapi juga dapat melibatkan penggunaan salep atau krim obat yang diresepkan oleh dokter.
Dermatitis atopik sering kali dimulai sebelum usia 5 tahun dan dapat berlanjut hingga usia remaja dan dewasa.

Baca Juga: Ternyata Ada Senam untuk Jaga Kesehatan Mata, Yuk Lakukan

Penting untuk diingat bahwa untuk beberapa orang, kondisi ini dapat muncul dalam bentuk flare-up yang kemudian menghilang untuk sementara waktu, bahkan selama beberapa tahun.
Oleh karena itu, pemahaman dan perawatan yang tepat sangat penting bagi individu yang menderita eczema.
Kapan Harus Menemui Dokter?

Diskusikan dengan dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami tanda-tanda dermatitis atopik, ketidaknyamanan yang parah, terjadi infeksi kulit, dan ketika tidak ada perbaikan setelah mencoba perawatan mandiri.