Pola Makan

Kenali Makanan Pemicu Kanker

Salah satu faktor gaya hidup yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah pola makan. Ada beberapa makanan yang meningkatkan risiko terkena kanker.

Ilustrasi jenis makanan memicu kanker. Foto: lifepack.id

apahabar.com, JAKARTA – Salah satu faktor gaya hidup yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah pola makan. Ada beberapa makanan yang meningkatkan risiko terkena kanker.

Kanker merupakan penyakit yang kompleks, ada banyak jenis kanker, serta banyak kemungkinan penyebabnya. Penyebab kanker dari genetik dan Riwayat keluarga juga berperan namun, faktor eksternal yang mungkin dapat dikendalikan sendiri seperti, kebiasaan gaya hidup memiliki dampak yang lebih besar.

Salah satu faktor gaya hidup yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah pola makanan, karena banyak peneliti menunjukan bahwa beberapa makanan dikaitkan dengan risiko kanker. Makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas yang berhubungan dengan jenis kanker tertentu.

Daging merah dan daging olahan, seperti hot dog dan bacon, telah lama dikaitkan dengan penyebab kanker. Penelitian telah meningkatkan kekhawatiran yang sama mengenai makanan tinggi gula, haram dan lemak jenuh, yang meyebabkan risiko kanker.

Baca Juga: Hati-hati, Keputihan Bisa Jadi Awal Kanker Serviks

Melansir dari verywellhealth, mengurangi dan menghilangkan makanan-makanan ini dapat membantu mengurangi risiko kanker. Berikut Makanan-makanan yang menyebabkan kanker:

Daging Merah dan Daging Olahan

Ilustrasi Daging merah. Foto: lifepack.id

Daging merah menawarkan manfaat Kesehatan, termasuk protein, zat besi, dan vitamin B12. Tetapi, daging merah juga bisa memicu kanker seperti, Kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker kerongkongan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa daging matang yang dimasak dengan api besar di atas api terbuka, serta daging asap dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker. Makanan tersebut juga cenderung mengandung lebih banyak garam dan lemak jenuh yang menambah risiko kanker.

Dengan mengurangi makanan daging merah bisa digantikan dengan daging ungags atau ikan dan bisa makanan yang lebih banyak kacang-kacangan, dan tahu sebagai sumber protein dalam makanan.

Makanan Manis

Ilustrasi makanan manis. Foto: dgawan-store

Sereal manis makanan terburuk untuk dimakan. Mengonsumsi terlalu banyak gula memicu masalah Kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Gula termasuk fruktosa, laktosa atau gula yang ditemukan dalam susu, dan maltose merupakan makanan pemicu kanker termasuk kanker payudara.

Seseorang yang mengubah pola mkanannya dengan mengurangi konsumsi gula akan mendapat maaft dari penurunan risiko kanker.

Agar mengurangi gula, bisa dialihkan dengan diet ketagoneik yang dapat membantu mencegah kanker karena mengganggu proses metabolisme terkait gula dalam tubuh yang menciptakan kondisi di mana sel kanker dapat berkembang.

Lemak Jenuh

Ilustrasi lemak jenuh/Margarin. Foto: yesofcorsa

Lemak jenuh tidak hanya berasal dari daging merah, tetapi juga produk susu, makanan ringan olahan dan jenis minyak tertentu, seperti mentega dan minyak kelapa. Pilihan untuk menggantikan lemak jenuh bisa beralih ke minyak zaitun dan makanan seperti jenis ikan yang tinggi asam lemak omega 3 yang merupakan nutrisi penting.

Baca Juga: Risiko Terkena Kanker Menjauh! Cukup Lakukan Aktivitas Sederhana Ini

Alkohol

Ilustrasi minuman alkohol. Foto: internetworld

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan termasuk memicu Kesehatan seperti penyakit hati seperti sirosis. Kondisi ini meningkatkan risiko terkena kanker hati, dan bisa memicu kanker seperti, kanker payudara, kanker mulut, kanker saluran pencernaan dan kanker usus besar.

Makanan Asin

Ilustrasi garam. Foto: internetworld

Garam menyebabkan peradangan kronis yang mungkin mempengaruhi perkembangan kanker. Sejumlah jenis kanker payudara, prostat, hati dan perut, mungkin berhubungan dengan asupan garam karena peran seluler natrium yang penting dalam tubuh.

Tekanan darah, fungsi ginjal dan bahkan sistem kekebalan tubuh juga dipengaruhi oleh garam yang digunakan.