Tak Berkategori

Kenali Glaukoma pada Anak, Apa Penyebab dan Gejalanya?

apahabar.com, JAKARTA – Kasus glaukoma pada balita terbilang langka. Namun orang tua wajib jeli mengenali gejala…

Oleh Syarif
Ilustrasi kenali Glaukoma pada anak, apa penyebab dan gejalanya? Foto- Verywellhealth.com

apahabar.com, JAKARTA – Kasus glaukoma pada balita terbilang langka. Namun orang tua wajib jeli mengenali gejala penyakit tersebut sejak sedini mungkin.

Seperti yang dialami seorang balita berinisial ASM (2), warga Desa Puain Kanan RT 01 didampingi kedua orang tuanya berobat ke Banjarmasin karena glaukoma.

Glaukoma adalah kondisi meningkatnya tekanan cairan di dalam mata akibat cairan aqueous humor yang tidak bisa keluar secara normal.

Seperti dikutip dari situs Bright Focus Foundation, glaukoma pada balita terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

• Glaukoma primer atau primary congenital glaucoma akibat bawaan lahir.

• Glaukoma sekunder yang terjadi akibat penyakit atau kondisi lain, seperti sindrom Axenfeld-Rieger, sindrom Sturge-Weber, aniridia, cedera pada mata, atau katarak kongenital.

Supaya lebih jelas, lihat dulu informasi tentang penyebab dan gejala glaukoma pada anak di bawah ini ya, Moms.

Menurut Children's Hospital of Philadelphia, penyebab utama glaukoma pada anak adalah tersumbatnya saluran air pada mata akibat perkembangan abnormal sejak dalam kandungan ataupun cedera.

Akibat saluran air yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, cairan jadi menumpuk dan tekanan intraokular di dalam mata perlahan meningkat sehingga merusak saraf optik dan bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

Gejala Glaukoma pada Anak

Glaukoma pada anak sudah bisa terdeteksi sejak usia 6 bulan, dan bisa terjadi pada satu mata saja atau dua mata sekaligus.
Gejala glaukoma memang tidak persis sama pada setiap balita, tapi penderita umumnya mengalami kondisi seperti:

• Ukuran kornea membesar atau tertutup lapisan putih.

• Ukuran salah satu mata mungkin terlihat lebih besar.

• Photophobia atau sensitivitas terhadap cahaya.

• Sering menutup satu atau kedua mata saat sedang berada di tempat terang.

• Banyak mengeluarkan air mata.

• Penglihatan kabur.
Tekanan cairan di dalam mata yang meningkat dengan cepat juga bisa terasa sakit dan tidak nyaman, sehingga Si Kecil akan tampak gelisah, rewel, atau tidak nafsu makan.

Penanganan Glaukoma pada Anak

Semakin cepat glaukoma pada anak ditangani, maka akan semakin besar pula peluang Si Kecil tumbuh dengan penglihatan normal tanpa gangguan, Moms.
Tergantung pada usia, kondisi kesehatan, serta tingkat keparahannya, glaukoma pada balita biasanya ditangani dengan beberapa cara, seperti:

• Obat untuk mengurangi produksi cairan mata ataupun obat untuk menurunkan tekanan dalam mata dengan membantu pengeluaran cairan.

• Trabekulotomi & goniotomi: Operasi mikro atau dengan bantuan laser untuk membuka saluran cairan mata.

• Trabekulektomi: Operasi pengangkatan sebagian sistem pembuangan cairan mata supaya cairan bisa mengalir lebih lancar.

• Irodotomi dengan laser: Operasi untuk membuat lubang kecil pada iris agar cairan bisa bergerak lebih leluasa di mata.

• Siklofotokoagulasi: Operasi untuk membekukan bagian mata yang memproduksi cairan .

Perkembangan mata dan penglihatan penderita glaukoma pada balita yang sudah melalui prosedur pengobatan ataupun operasi umumnya berjalan normal tanpa masalah, tapi perlu terus dimonitor secara rutin.