News

Kemunculan Bjorka Bahas Pembunuhan Aktivis, Ini Tanggapan Istri Munir

  apahabar, JAKARTA – Istri dari almarhum aktivis HAM, Munir Said Thalib, Suciwati menanggapi kemunculan Hacker…

apahabar, JAKARTA – Istri dari almarhum aktivis HAM, Munir Said Thalib, Suciwati menanggapi kemunculan Hacker Bjorka yang mengungkap kebenaran di balik kasus pembunuhan suaminya.

Suci menilai kemunculan hacker tersebut sebagai teguran keras untuk pemerintah agar segera mengusut dokumen hilang tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan munir.

“Jadi dengan munculnya bocoran yang sedang ramai hari ini menurut saya justru sebetulnya ini bagus, sebagai teguran untuk pemerintah, karena orang masih terus kok bertanya tentang kasus Munir,” kata Suciwati melalui diskusi kasus munir di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).

Karena Suci menganggap bahwa pemerintah ambigu, bahkan cenderung tidak serius dalam mencari dokumen tersebut.

"Sampai hari ini pemerintah ambigu dan saya rasa mereka tidak serius untuk membuka kasus pembunuhan suami saya, dengan dalih dokumen TPF pembunuhan Munir tidak ada," ungkap Suci.

Mengenai fakta yang diungkap Bjorka, yakni dalang dibalik tewasnya Munir, hingga saat ini masih belum diadili. Maka itu, dengan dibentuknya Tim Ad Hoc oleh Komnas HAM merupakan sebuah harapan baru baginya.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Arif Maulana menilai fakta-fakta yang diungkap Bjorka ini akan menjadi pengingat bagi masyarakat, aparat penegak hukum maupun Presiden Joko Widodo.

Kendati fakta yang dibeberkan tersebut bukanlah hal yang baru, terkait dalang dibalik kematian Cak Munir. Karena sejak dahulu sudah terungkap siapa aktor utamanya, Namun sampai saat ini belum di adili sama sekali.

“Aktor pejabat publik saat itu yang terlibat dalam kematian tragis Cak Munir 18 tahun lalu, 7 September 2004 di perjalanan Jakarta-Belanda. Yang harus dicatat, ada Badan Intelijen Negara di balik kematian Cak Munir,” ujar Arif.

Sebagai informasi, Bjorka menyebut sejumlah nama seperti mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat Ketua Umum Partai Berkarya, Pollycarpus Budihari Priyanto, Indra Setiawan dan AM Hendropriyono.

“Muchdi menggunakan jaringan non-organik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh jiwa Munir. Karena saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia," tulis Bjorka melalui akun telegram.

Merespon cuitannya, Arif mengatakan tidak ada keseriusan dari pemerintah terutama aparat penegak hukum, walaupun hal itu sudah lama terungkap. Jadi kemunculan Bjorka sebagai pengingat pemerintah untuk menuntaskan kasus Munir.

"Itu sudah bertahun- tahun tidak ditindaklanjuti oleh negara terutama aparat penegak hukum. Bjorka ingatkan fakta hukum untuk tuntaskan kasus Munir,” tandas Arif. (Leni)