Petani Milenial

Kementan Ciptakan 5.000 Usahawan Milenial di Sektor Pertanian Lewat Program 'YESS'

Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tanah Laut M Faried Widyatmoko mengatakan program YESS ciptakan 5.000 wirausahawan milenial tangguh.

lustrasi - Lahan sawah petani di Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tanah Laut M Faried Widyatmoko mengatakan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) Kementerian Pertanian (Kementan) menciptakan 5.000 wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas.

"Program YESS di Kalimantan Selatan ada tiga kabupaten, salah satunya Kabupaten Tanah Laut," ujar M Faried di Pelaihari, Senin (13/2).

Faried menuturkan pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan tempat pelatihan untuk program YESS mulai 2020. Memasuki 2021, Faried mengatakan program YESS mulai melaksanakan pelatihan kepada 1.000 petani milenial di daerah tersebut.

Selanjutnya pada 2022, program YESS kembali melatih petani milenial sekitar 2.000 orang. "Tahun 2021 dan 2022 program YESS di Tanah Laut sudah melatih sekitar 3.000 petani milenial," ungkapnya.

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan Global, Kementan Perkuat Mekanisasi Pertanian

Baca Juga: Kebijakan Pertanian Belum Mendukung Target Penurunan Emisi

Dari jumlah target 5.000 melatih petani milenial melalui program YESS tersebut, Faried mengungkapkan masih tersisa 2.000 orang petani milenial yang akan dilatih pada 2023-2025.

Pelatihan petani milenial itu berupa produksi pertanian dari hulu hingga ke hilir. Untuk pelatihan produk hulu berupa budidaya melon, cabe, peternakan sapi, kambing dan itik.

"Sedangkan produk hilirnya berupa pembuatan telor asin," jelas Faried.

Faried mengemukakan tenaga pelatih program YESS di Tanah Laut berasal dari Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Tanah Laut dan SNAKMA Pelaihari. Dia berharap program YESS memberikan kemajuan bagi usaha pertanian di daerah tersebut, terutama bagi petani milenial.