literasi keuangan

Kemenppa Akui Perempuan masih Perlu Sosialisasi Literasi Keuangan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengakui bahwa perempuan masih memerlukan sosialisasi mengenai literasi keuangan.

Perempuan masih butuh literasi keuangan. Foto: iStock

apahabar.com, JAKARTA Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengakui bahwa perempuan masih memerlukan sosialisasi mengenai literasi keuangan.

Statistisi Ahli Muda Biro Data dan Informasi Kemenpppa, Nurhayati mengungkapkan cukup banyak perempuan yang menjadi kepala rumah tangga dalam suatu keluarga.

Tapi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, hanya 12,72 persen keluarga di Indonesia dengan kepala rumah tangga dipertangungjawabkan kepada perempuan.

“Presentase terbesar adalah keluarga yang tinggal di perkotaan dengan presentase 13,37 persen kepala rumah tangga adalah perempuan dan di pedesaan sebesar 11,83 persen.,” ujarnya dalam Seminar Publikasi Statistik Gender dan Anak Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (24/8).

Anak perlu diajarkan mengelola keuangan. Sumber: Huffington Post.

Namun yang menjadi persoalan adalah keluarga dengan kepala rumah perempuan tersebut paling besar berasal dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Kepala rumah tangga perempuan yang bersal dari jenjang pendidikan SD mencapai 27,73 persen. Dalam jenjang yang sama, hanya 22,43 persen laki-laki yang menjadi kepala rumah tangga. Sisanya sebanyak 23,14 persen adalah kepala rumah tangga bersama.

“Hal itu menjadi beban ganda terhadap perempuan. Selain dia harus bertanggung jawab dari sisi ekonomi, dia juga harus bertanggung jawab terhadap kualitas keluarganya yang akhirnya membuat keluarga rentan masuk ke dalam kemiskinan,” kata Nushayati.

Untuk mencegah keluarga jatuh ke dalam kemiskinan, maka masih diperlukan sosialisasi mengenai literasi keuangan, khususnya diberikan kepada perempuan.

“Untuk bisa mengakses lebih banyak instrument keuangan, sehingga dapat melakukan peminjaman supaya keluarga dengan kepala rumah tangga perempuan bisa meningkatkan roda perekonomian,” pungkasnya.