Kemenkop UKM Dukung Kuningan Kembangkan Wisata Alam dan Argo

Kemenkop UKM mendukung pengembangan wisata alam dan agro di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Telaga Nilem berlokasi di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. (Foto: Intagram @cirebonbribin)

apahabar.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendukung Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, untuk mengembangkan wisata alam dan agro wisata untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

"Sudah banyak yang sukses dalam mengelola alam yang dijadikan lahan produksi, wisata alam, dan sebagainya. Alhamdulillah, para pelaku usaha di Kuningan juga sudah banyak yang memiliki badan hukum, sehingga akses ke pembiayaan juga bisa lebih baik," kata Sekretaris Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim melalui keterangan tertulis dikutip Minggu (23/10).

Bagi Arif, bila potensi keindahan alam dikelola dengan baik dan menggunakan hati, maka akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata. Apalagi seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, maka kebutuhan akan wisata turut meningkat.

Baca Juga: KemenkopUKM Dorong Pelaku Usaha Mikro Bertransformasi Menjadi Usaha Formal

Hanya saja, kata Arif, ia mengajak pelaku usaha untuk selalu tekun karena membangun pariwisata tidak bisa instans dan langsung terlihat hasilnya. "Butuh waktu untuk kita mempromosikannya," katanya.

Tak hanya itu, Arif juga mengajak masyarakat Kuningan bisa memaksimalkan lahan-lahan tidur atau lahan perhutanan sosial untuk kepentingan produktif. Dengan begitu, lahan-lahan yang dibagikan pada masyarakat untuk digarap itu bisa dimanfaatkan dan dikembangkan dengan optimal.

"Kami akan menggandeng sejumlah startup sektor pertanian dan perikanan untuk bekerja sama dan mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan lahan perhutanan sosial," ucapnya.

Arif menambahkan, Kemenkop UKM turut mengembangkan destinasi wisata di Indonesia sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat dari aktivitas pariwisata yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Dorong UMKM Melakukan Pencatatan Pembukuan secara Digital

"Karena ini merupakan sektor yang sangat prospektif untuk mendatangkan kesejahteraan kepada masyarakat secara adil dan merata tanpa mengeksploitasi alam secara berlebihan. Kami harap sektor ini dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat sekitar," kata Arif.

Namun, kata Arif, pekerjaan rumah besar ini tidak dapat dilakukan sendiri. Karena itu dibutuhkan kolaborasi multipihak. Dengan begitu akan memperkuat semangat kolaborasi dalam mengarusutamakan peran UMKM dalam perekonomian nasional.

Lebih dari itu, menurut Arif, pembangunan UMKM menjadi agenda prioritas pemerintah ke depan agar UMKM berperan lebih strategis lagi dalam perekonomian nasional.  

"Di samping itu, kami juga terus mengembangkan dan meningkatkan eksistensi koperasi, khususnya yang bergerak di sektor pariwisata," ucapnya.

Baca berita selengkapnya di halaman berikutnya...

Kolaborasi Koperasi

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Kuningan U. Kusmana menyadari wilayahnya memiliki potensi sumber daya alam luar biasa. Tapi, belum dikelola dan ditingkatkan secara maksimal karena keterbatasan anggaran.

"Sehingga, bila ada kegiatan seperti ini, baik dari pemerintah pusat dan provinsi, sangat membantu sekali," kata Kusmana.

Menurut Kusmana, tanpa sinergi dan kolaborasi dengan pihak lain, Pemkab Kuningan tidak akan mampu mengembangkan potensi alam yang dimiliki. "Saya berharap ke depan, PAD Kuningan dari sektor pariwisata bisa terus meningkat," kata Kusmana.

Baca Juga: KemenkopUKM Targetkan 30 Juta UMKM Terjun di Dunia Digital Pada 2024

Kusmana juga berharap koperasi-koperasi sektor pariwisata yang ada di Kuningan bisa berkolaborasi agar bisa meningkatkan sektor pariwisata Kuningan. Terlebih lagi, 30 Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang dikelola kelompok masyarakat pengelola wisata di wilayah kaki Gunung Ciremai, semuanya sudah berbadan hukum koperasi.

Oleh karena itu, Kusmana akan terus mendorong koperasi untuk berbenah diri, baik dari sisi kelembagaan, produktivitas, dan akses pasar, yang bisa menyentuh hingga ke desa-desa di Kuningan.

"Bila koperasi dikelola dengan benar, saya yakin bisa menciptakan eksositem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan," pungkasnya.