Petani Temanggung

Kemenkop Berharap Kabupaten Temanggung Punya Rumah Produksi Bersama

Kemenkop RI berharap para petani di Kabupaten Temanggung memiliki rumah produksi bersama.

Warga Desa Bulu yang menjaga hasil panen tembakau (Apahabar.com/Arimbihp)

Apahabar.com, TEMANGGUNG - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop) Republik Indonesia (RI) mendorong para petani di Kabupaten Temanggung memiliki rumah produksi bersama. Nantinya melalui rumah produksi, para petani bisa ikut terlibat dalam menentukan harga.

"Rumah produksi bersama adalah program dari Kemenkop RI yang membantu agar masyarakat yang memiliki usaha bisa menjual hasilnya dengan harga lebih tinggi," kata Rossa Novitasari, Kepala Bidang Investasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Kemenkop, Kamis (5/10).

Pada webinar bertajuk Kesejahteraan Petani melalui Diversifikasi Tanam: Studi Kasus Petani Tembakau di Kabupaten Temanggung, Rossa menyebut, konsep rumah produksi bersama sangat cocok jika diterapkan di Kabupaten Temanggung. Pasalnya, Kabupaten Temanggung memiliki komoditi unggulan yang bisa dijual seperti tembakau dan sayur.

Tak hanya membantu permodalan, Rossa mengungkapkan, rumah produksi bersama bisa membantu para petani di Kabupaten Temanggung untuk bertemu dengan buyer (pembeli) dalam jumlah besar.

Baca Juga: Diversifikasi Dinilai Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau Temanggung

"Memang saat ini konsentrasi Kemenkop RI tidak lagi per petani, tetapi per kelompok," kata dia.

Oleh karena itu, Rossa berharap, para petani di Kabupaten Temanggung bisa bergabung dengan kelompok tani sehingga hasil produk dengan standarisasi yang sama, pendampingannya lebih cepat, dan produk yang dihasilkan lebih besar.

Sejauh ini, papar Rossa, sudah ada 8 provinsi yang difasilitasi oleh pemerintah dalam pembangunan rumah produksi bersama. Salah satu contohnya rumah produksi yang berhasil adalah Koperasi Al-Ittifaq yang berada di Bandung Barat. Koperasi tersebut mendapat bantuan pendanaan dari Kemenkop RI.

Koprasi pesantren tersebut kini berhasil menghasilkan sayuran dan menjadi distributor untuk retail besar seperti Superindo, Hypermart serta sederet pusat perbelanjaan lainnya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Rumah Pembuatan Tembakau Sintetis Beromzet Ratusan Juta

Tangkapan layar webinar Resiliensi Kesejahteraan Petani melalui Diversifikasi (Apahabar.com/Arimbihp)

Bukan cuma memberi bantuan uang, ujar Rossa, Kemenkop juga mendampingi Koperasi Al-Ittifaq hingga bisa menggandeng pesantren lain di Bandung Barat untuk berkolaborasi dalam perdagangan sayur.

"Harapannya program ini bisa dicontoh juga dan diterapkan di Kabupaten Temanggung," pungkasnya.