Literasi Digital

Kemenkominfo Ajak Pelajar SMA di Aceh Tengah Belajar Cara Positif Gunakan Media Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi pelajar SMA di Kabu

Nobar Literasi Digital “Pendidikan Karakter Gen Z di era Digital” Kabupaten Aceh Tengah – Provinsi Aceh. Foto: Humas Kemenkominfo.

apahabar.com, ACEH - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi pelajar SMA di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Sabtu (21/10).

Kegiatan yang digelar dengan nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema 'Pendidikan Karakter Gen Z di era Digital' untuk memberikan pemahaman lebih baik kepada kaum muda seputar teknologi digital.

Program literasi digital dari Kemenkominfo itu bertujuan, memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Baca Juga: Kominfo Dorong Gen Z untuk Lebih Meningkatkan Literasi Digital

Kegiatan digelar dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman bagi siswa yang menjadi bagian penting masa depan bangsa.

Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022 mencapai 204,7 juta orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya, dan dimana 191,4 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Hal penting dalam acara itu, adalah penggunaan internet tersebut membawa berbagai risiko, sehingga perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan tepat.

Baca Juga: Jarimu Harimaumu! Literasi Digital Bekali Pelajar SMA di Kampar soal Etika Berjejaring

Hasil survei Indeks Literasi Digital Nasional dari Kemenkominfo bersama Katadata Insight Center (KIC), didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia pada tahun 2022 berada pada angka 3,54 poin dari skala 1-5. Hasil ini menunjukkan tingkat literasi digital Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menilai indeks literasi digital Indonesia belum mencapai kategori baik.

“Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital,” katanya melalui virtual.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Way Kanan, Pentingnya Teknologi Dukung Belajar Mengajar

Kegiatan nonton bareng (nobar) dengan jumlah siswa 4.000 tersebut menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama Literasi Digital yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Rektor UNPI Cianjur Dr. Astri Dwi Andriani denga materi etika digital mengingatkan para Gen Z harus memperhatikan etika digital yang baik agar tidak terjerat Undang-Undang ITE.

Ia mengingatkan bahwa ada banyak hal negatif yang harus dihindari di ruang digital, yaitu dilarang membuat konten yang melanggar kesusilaan, perjudian, menghina orang lain, melontarkan komentar buruk, melakukan pemerasan atau pengancaman, menyebarkan berita bohong, dan menyebarkan kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA.

“Think Before Posting, Think adalah singkatan, huruf ‘T’ adalah True, mikir dulu postingan yang akan kita sharing itu benar atau gak? Kalau benar ya boleh diposting, kalau gak benar cukup berhenti di kita aja, jangan sampai kita jadi mata rantai penyebar hoaks," kata Astri Dwi Andriani.

Baca Juga: Kominfo Genjot Peningkatan Literasi Digital untuk Mencapai Kesetaraan

Ia juga memberikan tips dalam bermedia sosial seperti penggunaan huruf ‘H’ Helpfull, ngebantu orang lain gak sih? Misal membuat konten tips and trik cara belajar matematika, yang selanjutnya ada ‘I’ Illegal, jadi tidak boleh nabrak norma dan hukum yang ada di Indonesia.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Tengah Isma Hendra mengingatkan bahwa Gen Z harus menerapkan budaya digital yakni dengan membuat konten mengenai kebudayaan Indonesia serta mempromosikan pada dunia agar kebudayaan Indonesia semakin dikenal dan tidak punah oleh perubahan era.

“Di Aceh banyak budaya yang berbeda-beda, di bulan 11 Insya Allah akan ada PKA atau Pekan Kebudayaan Aceh, di situlah kita promosikan apa yang kita miliki, mudah-mudahan dengan adanya PKA tersebut, orang lebih mengenal lagi siapa dan di mana, dan apa saja yang ada di Aceh Tengah,” jelas Isma.

Baca Juga: Kominfo Genjot Peningkatan Literasi Digital untuk Mencapai Kesetaraan

Selanjutnya, Presenter Reni Risti Yanti, tampil menyampaikan bahwa Gen Z harus memiliki karakter peduli terhadap lingkungan sekitar dengan tidak sibuk pada HP ketika sedang berinteraksi langsung dengan orang lain, dengan mengutamakan etika yang baik di ruang digital.

“Kita memaksimalkan media sosial kita dengan konten-konten yang baik dan luar biasa, segala sesuatu yang berbau tidak baik atau kalian anggap itu buruk, dijauhkan dan dihindari, kalau kalian anggap itu baik mari sama-sama di viralkan, karena sesuatu yang baik dan diperkenalkan ke khalayak ramai itu akan membawa dampak positif,” kata Reni.

Di akhir sesi nobar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian acara dipandu oleh moderator Diny Brilianti.

Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, Youtube @literasidigitalkominfo serta website literasidigital.id.