Arus Mudik 2023

Kemenhub: Lalu Lintas Mobil Pribadi pada H-7 Lebaran Terpantau Sepi

Kemenhub melaporkan lalu lintas mobil pada H-7 masih terpantau sepi. Informasi tersebut berdasarkan pantau yang dilakukan melalui Posko Angkutan Lebaran 2023

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Kanan) tengah menunjukkan tangan ke arah monitor di salah satu posko angkutan lebaran 2023. Foto: dok. Kementerian Perhubungan

apahabar.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan lalu lintas mobil pada H-7 masih terpantau sepi. Informasi tersebut berdasarkan pantau yang dilakukan melalui Posko Angkutan Lebaran 2023 di Gedung Kemenhub.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan belum terjadi peningkatan pada arus kendaraan yang keluar Jabodetabek melalui ruas tol. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan mudik lebih awal dimulai dari hari ini.

"Kami imbau masyarakat untuk mudik lebih awal mulai hari ini sampai dengan tanggal 17 April 2023, karena kondisi jalan masih belum terlalu padat," ujarnya seperti yang dikutip Antara, Minggu (16/4).

Baca Juga: Menhub Buka Posko Angkutan Lebaran 2023 Antisipasi Lonjakan Pemudik

Berdasarkan data sementara Kemenhub, pada H-7 jumlah mobil yang keluar Jabodetabek tercatat sebanyak 147.503 kendaraan. Lalu lintas tersebut terdiri atas 54.789 kendaraan yang melewati jalan arteri dan 92.714 kendaraan yang melewati jalan tol

Kendaraan yang melaweati jalan tol berasal dari empat gerbang tol, yaitu Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama.

Adapun mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri mengalami peningkatan sebesar 51,90 persen dibanding hari normal, sedangkan mobil yang keluar melalui jalan tol mengalami penurunan 29,52 persen dibanding hari normal.

Baca Juga: H-6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Dikepung Pemudik

Sedangkan untuk jumlah pergerakan sepeda motor pada H-7 tercatat sebanyak 173.938 kendaraan, atau mengalami peningkatan sebesar 48,78 persen dibanding hari normal.

Pihaknya kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor dalam melakukan perjalanan jarak jauh. alasannya karena sepeda motor sangat rentan mengalami keccelakaan.

"Gunakan angkutan umum atau manfaatkan program mudik gratis agar perjalanan lebih aman dan berkesan," imbuhnya.

Baca Juga: Terminal Kalideres Diprediksi Mengalami Lonjakan Pemudik pada H-3 hingga H-4 

Sementara itu, Kemenhub juga mencatat lonjakan penumpang angkutan umum mulai terlihat hampir di semua moda angkutan pada H-7 Lebaran.

Adapun sejumlah titik pergerakan penumpang dan kendaraan yang dipantau melalui posko meliputi, 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 13 daop/divre, 42 gerbang tol, dan 20 ruas jalan arteri.

Berdasarkan data sementara, total jumlah penumpang angkutan umum pada H-7 sebanyak 586.270 orang, lebih tinggi dibanding H-8, yakni 565.633 orang.

Baca Juga: Masuki H-7 Idul Fitri, Penumpang Bandara Soetta Melonjak 45 Persen

Angka tersebut juga meningkat 9,79 persen jika dibandingkan dengan H-7 Lebaran 2022 sebanyak 528.850 orang.

"Jumlah penumpang tertinggi pada H-7 kemarin terjadi di angkutan udara, yakni sebanyak 231.952 penumpang. Persentasenya mencapai 39,56 persen dari total jumlah penumpang angkutan umum di semua moda," ucap Adita.

Kemenhub merinci jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi berdasarkan data sementara pada H-7, yaitu angkutan udara sebanyak 231.952 penumpang. Jumlah itu meningkat 32,98 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022, yaitu sebanyak 155.448 penumpang.

Baca Juga: Hindari Kemacetan, Jadi Alasan Pemudik Pulang Kampung H-6 Lebaran

Berikutnya, angkutan jalan 55.638 penumpang, menurun 50,00 persen dibandingkan tahun lalu 111.281 penumpang, angkutan kereta api 137.732 penumpang, meningkat 47,09 persen dibandingkan 2022 sebanyak 72.873 penumpang

Kemudian, angkutan penyeberangan 93.183 penumpang, menurun 42,34 persen dibandingkan tahun lalu 132.633 penumpang, dan angkutan laut 67.765 penumpang, naik 16,45 persen dibandingkan tahun lalu 56.615 penumpang.

"Persentase kenaikan jumlah penumpang tertinggi ada di angkutan kereta api disusul angkutan udara dan angkutan laut," ujar Adita.