Kembangkan Digitalisasi di Dunia Pendidikan, Banjarbaru Diganjar Penghargaan Kihajar dari Kemendikbudristek RI

Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin di Jakarta, Rabu (30/11) kemarin.

Wali Kota Banjarbaru saat menerima penghargaan Kihajar 2022 dari Kemendikbudristek RI. Foto-M.Aditya Mufti Ariffin for apahabar.com.

apahabar.com, BANJARBARU - Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menganugerahi Kota Banjarbaru penghargaan Kihajar Tahun 2022.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen Kota Banjarbaru dalam pengembangan digitalisasi di dunia pendidikan.

Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin dengan turut didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo, Jakarta, Rabu (30/11) kemarin.

Adapun Banjarbaru yang kini berstatus Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan didapuk penghargaan Kihajar 2022 untuk kategori Kota Jawara Belajar.Id.

Penghargaan di level nasional ini sekaligus menjadi bukti upaya Pemerintah Kota (Pemkot) dalam meningkatkan literasi dan juga kompetensi para siswa guru dan masyarakat, terutama pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengatakan, penghargaan yang diraih ini turut didukung dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Wali Kota Banjarbaru.

Komitmen sang Wali Kota, menurutnya telah memberikan dampak positif untuk kemajuan sektor pendidikan, terkhusus di era digitalisasi saat ini.

"Terima kasih atas dukungan bapak Wali Kota karena dengan kebijakan-kebijakan beliau, Kota banjarbaru mendapatkan salah satu penghargaan yakni Kihajar untuk Kota Jawara belajar.id. Bentuk komitmen digitalisasi di dunia pendidikan," katanya, Kamis (1/12).

Atas pencapaian ini, Dedy Sutoyo berharap dapat meningkatkan semangat para guru dan seluruh peserta didik di Banjarbaru untuk ke depannya. Termasuk dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran dengan tentunya mengimplementasikan nilai-nilai agama.

"Semoga ke depan para guru dan murid mampu lebih melek teknologi dan mampu mengangkat angka numerasi dan literasi," harap Dedy.

Ia juga memohon dukungan untuk upaya Disdik memasukkan nilai agama sebagai perwujudan kota agamis ke tiap sekolah melalui muatan lokal.

Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin, menyatakan komitmennya dalam menghadirkan inovasi dan mendorong peningkatan kualitas pembelajaran.

Ditegaskannya, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan merupakan jawaban dalam menjawab berbagai tantangan di sektor pendidikan yang memiliki skala dan keberagaman yang luar biasa.

"Saya yakin dengan mengimplementasikan teknologi informasi untuk pembelajaran akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Termasuk membantu guru-guru menjadi pendidik yang lebih baik untuk para peserta didiknya," tuntas Aditya.