Kalsel

Kembali Beroperasi, Feri Penyeberangan Sungai Alalak Dibatasi

apahabar.com, BANJARMASIN – Sempat tak beroperasi selama dua hari, feri penyeberangan truk di Sungai Alalak Banjarmasin…

Aktivitas feri penyeberangan Sungai Alalak Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi R

apahabar.com, BANJARMASIN – Sempat tak beroperasi selama dua hari, feri penyeberangan truk di Sungai Alalak Banjarmasin kembali normal, Minggu (24/1/2021).

Sebelumnya Landing Craft Tank (LCT) milik swasta itu mogok operasi lantaran warga di Alalak Berangas melakukan blokade jalan.

Alasannya, jalan di sana rusak akibat dilalui truk bermuatan besar.

Tak beroperasinya LCT selama beberapa hari pun menyebabkan antrian truk yang hendak menyeberang sampai mengular.

Antrian truk yang kebanyakan tujuan ke Kalimantan Tengah masih antre.

Antrean dari depan Rumah Sakit Ansari Saleh hingga depan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.

Beruntung, persoalan itu berhasil dimediasi oleh Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian setempat.

Pemilik LCT, Ranisaa membenarkan kalau feri penyeberangan truk Sungai Alalak kembali normal hari ini.

“Kemaren sudah dimediasi. Feri sudah jalan lagi. Tapi kata pihak kepolisian di sana waktunya dibatasi, tidak sampai pukul 12 malam. Tapi hanya sampai pukul 8 malam,” katanya.

Namun demikian, Ranissa masih berharap agar penyeberangan tersebut bisa dilakukan dari pukul 07.00 hingga pukul 00.00 WITA.

Dengan begitu, paling tidak antrean truk di kawasan Jalan Brigjend Hasan Basry Banjarmasin sudah tidak ada lagi.

“Kalau dibatasi kaya gini kan antreannya masih akan panjang. Kalau hanya sampai pukul 08.00, hanya bisa 8 kali nyebrang. Truk yang sudah antre itu tidak bisa sampai habis diangkut, belum ditambah truk yang baru datang,” ujarnya.

“Kalau boleh penyeberangannya sampai pukul 12, hingga antrian yang ada ini habis,” sambungnya lagi.

Belum lagi, kata dia, jika sedang turun hujan deras, maka penyeberangan juga akan distop sementara. “Kalau hujannya deras stop dulu. Karena licin. Beresiko,” tandasnya.

Sementara itu, dari pengakuan para supir truk, mereka sebelumnya mengambil jalur Sungai Tabuk (Jalan Gubernur Syarkawi, Lingkar Utara).

Namun lantaran banjir, jalan di kawasan sana rusak, hingga akhirnya mereka terpaksa lewat dalam Kota Banjarmasin untuk mengantar barang ke Kalteng. “Resikonya terbalik,” kata salah satu sopir tujuan Pangkalanbun, Yudi.

Feri penyeberangan ini salah satu alternatif selama Jembatan Alalak I dibangun ulang. Selain jaraknya dekat, pengendara juga tidak terjebak banjir yang saat ini melanda Kalsel.