Nasional

Kematian Akibat Corona di China Capai 490 Jiwa

apahabar.com, JAKARTA – Kematian akibat virus corona di China telah mencapai 490 orang. Sementara itu, jumlah…

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono memberikan keterangan terkait perkembangan virus corona melalui sambungan video jarak jauh di Jakarta, Rabu (6/02/2020). Foto-Antara

apahabar.com, JAKARTA – Kematian akibat virus corona di China telah mencapai 490 orang.

Sementara itu, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di China hingga Selasa (3/2) pagi mencapai 20 ribuan kasus.

Penyebaran wabah asal Wuhan, China ini telah menjangkau 26 negara. Di antaranya Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia.

Lalu Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Russia, Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Terbaru, kemarin Belgia melaporkan satu warga positif corona.

Baca Juga: Gara-Gara Corona, Bandara di Bali Putus Penerbangan dengan China

Pemerintah memperketat pintu masuk dengan Singapura setelah di negara itu ditemukan penularan virus corona dari manusia ke manusia.

“Pemerintah Indonesia menginventarisir sekaligus melakukan pengetatan terhadap pintu masuk berbagai negara termasuk Singapura,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono melalui sambungan video jarak jauh di Jakarta, Rabu (5/2) dilansir apahabar.com dari Antara.

Upaya itu dilakukan untuk mencegah potensi masuknya virus tersebut ke wilayah Indonesia.

Apalagi Kementerian Kesehatan Singapura baru-baru ini mengonfirmasi seorang warga negara Indonesia yang bekerja di negara itu positif terdampak virus corona.

WNI yang belum diketahui identitasnya itu, lanjut dia, menjadi pasien atau temuan kasus ke-21 yang teridentifikasi positif virus mematikan yang belum ada vaksin tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menambahkan tenaga kerja Indonesia itu tidak melakukan perjalanan ke China.

“Diduga tertular pemberi kerja dan saat ini dirawat di Singapore General Hospital,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan apabila ditemukan penularan dari manusia ke manusia, aturannya negara bersangkutan harus melakukan pembatasan.

Kondisi serupa, kata dia, dilakukan Pemerintah Provinsi Hubei, China, yang membatasi akses keluar masuk Wuhan, daerah yang pertama teridentifikasi virus corona.

Meski begitu, lanjut dia, Indonesia tidak mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning ke Singapura namun sebatas imbauan kepada WNI yang akan bepergian ke negeri dengan ikon patung singa itu.

“Travel warning yang dikeluarkan negara-nya. Negara kita tidak boleh, negara (Singapura) itu yang harus membatasi seperti yang terjadi di Wuhan, di sana di lock biar orang tidak keluar masuk. Itu tergantung Singapura. Kalau kita advisory ke warga kita, tidak dianjurkan, tunda dulu perjalanan ke Singapura,” katanya.

Baca Juga: Hong Kong Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona

Editor: Fariz Fadhillah