Musim Kemarau Panjang

Kemarau, Air Bendungan Teritip dan Waduk Manggar Balikpapan Menyusut

Musim kemarau masih melanda Balikpapan. Akibatnya, air Bendungan Teritip dan Waduk Manggar menyusut.

Kondisi debit air di Bendungan Teritip menyusut 1 hingga 2 cm setiap harinya, Senin (2/10). (apahabar.com/ Arif Fadillah)

apahabar.com, BALIKPAPAN - Musim kemarau masih melanda Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Akibatnya, air Bendungan Teritip dan Waduk Manggar menyusut.

Keduanya merupakan sumber air baku masyarakat Balikpapan. Permukaan airnya terus mengalami penurunan, mulai dari 1 hingga 2 cm setiap harinya. 

"Faktor cuaca menjadi penyebab utama. Terlebih, intensitas hujan sangat minim," ujar Kepala UPB Wilayah I Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Fathurrahman. 

Data terkini, ketinggian Waduk Manggar saat ini berada pada level 8,23 meter. Normalnya, waduk yang mampu menampung hingga 15 juta kubik air ini memiliki ketinggian 10,30 meter. 

Baca Juga: Deadline Desember, Progres DAS Ampal Balikpapan Baru 25 Persen

Baca Juga: Kecewa Pengerjaan DAS Ampal, DPRD Balikpapan: Wali Kota Harus Tegas

Sedangkan ketinggian Bendungan Teritip hanya 19,75 meter. Padahal, ketinggian normal mencapai 21,50 meter. 

"Kalau tanpa hujan atau kondisi ekstrem, Waduk Manggar hanya bertahan hingga November. Sementara Bendungan Teritip diprediksi hingga akhir bulan Oktober," kata dia.

Melihat kondisi tersebut, BWS Kalimantan IV akan berkoordinasi dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) untuk menurunkan kapasitas pompa di waduk dan bendungan tersebut.  

Sebab, air waduk dan bendungan dipastikan akan semakin cepat habis jika terus dilakukan pengambilan air dengan jumlah normal.

Fathur juga telah membahas kemungkinan melakukan penggiliran layanan air dari PDAM. Tujuannya agar air tidak cepat habis.