Kalsel

Keluarga Pasien Isoman di Banjarmasin Ungkap Rahasia Jaga Psikologis Pasien Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Informasi negatif terkait Covid-19 sangat memengaruhi kondisi psikologis pasien, baik yang sedang dirawat…

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina melakukan pemantauan dan memberikan bantuan warga pasien isoman. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Informasi negatif terkait Covid-19 sangat memengaruhi kondisi psikologis pasien, baik yang sedang dirawat di rumah sakit maupun mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Hal ini dialami oleh salah satu pasien Covid-19 di Banjarmasin. Pihak keluarga pun berupaya agar pasien yang sedang dirawat tidak menerima kabar negatif seputar Covid-19.

Kondisi ini dialami oleh Tarmizi (64). Kondisi kesehatan warga Jalan 9 November RT 13, Banjarmasin Timur ini sempat membaik saat menjalani perawatan di RSUD Ansyari Saleh, Banjarmasin.

Namun, menurut sang anak, Mariani (38), kondisi orang tuanya menurun lagi setelah mendengar kabar soal kelangkaan oksigen.

"Pas waktu kabar oksigen kosong lalu panik sehingga saturasinya turun lagi," ucapnya.

Mariani berupaya menenangkan ayahnya. Dia kemudian menerangkan bahwa kelangkaan oksigen tidak terjadi di di rumah sakit (RS) tempat dia dirawat. Hal ini berdampak positif bagi kondisi kesehatan ayahnya.

Selain ayahnya, Noorhasanah (52), ibu Mariani juga sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Namun ibundanya dilaporkan tak terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga kini, keduanya telah menjalani perawatan dan Isoman kurang lebih 19 hari.

"Kami sadar aja, jangan kemana-mana," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina turun langsung untuk menyalurkan bantuan untuk warga yang sedang menjalani isoman.