Kebakaran Jakarta

Keluarga Korban Kebakaran Depo Plumpang Ngaku Dijebak Santunan Bersyarat

Keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara mengaku dijebak dengan penandatanganan surat santunnan bersyarat.

Kondisi terkini kebakaran di Plumpang (Foto: apahabar.com/Regent)

apahabar.com, JAKARTA - Kembali keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara mengaku merasa dijebak dengan adanya penandatanganan surat santunan bersyarat. Surat tersebut langsung diberikan pihak PT Pertamina ke pihak keluarga.

Salah satunya dirasakan perwakilan keluarga korban tewas Maimunah (31). Ia menceritakan bahwa setelah pemeriksaan jenazah adiknya bernama Hadi (24) dinyatakan telah selesai dan bisa di bawa pulang untuk dikubur.

Setelah itu Pihak keluarga didatangi salah satu perwakilan Pertamina. Dimana saat itu, pihak Pertamina menyerahkan sejumlah dokumen atau surat kepada orang tua korban untuk ditandatangani. Menurut Maimunah ini menjadi persyaratan untuk jenazah keluar.

"Ada beberapa orang masuk serahin surat. Ini tanda tangan biar cepat, akhirnya di tanda tangan mama saya. Yang penting keluar dulu, kasian adik saya," kata Maimunah saat di temui di rumahnya di Koja, Jakarta Utara, Rabu (8/3).

Baca Juga: Keluarga Sambut Jenazah Anak 4 Tahun Korban Kebakaran Depo Plumpang

Menurut Maimunah, dirinya sangat menyesalkan dengan adanya surat atau dokumen yang ditandatangani dan tidak sempat di baca isi dalam surat tersebut. Bahkan saat salah satu keluarga meminta salinan tidak diijinkan pihak rumah sakit maupun pertamina.

"Disesalkan, semalam saya pas melihat berita kaya begini-begini makanya. Saya tanya kenapa ada begini (Santunan Bersyarat) Saya mau minta surat salinannya tapi gak dikasih," ucapnya.

Baca Juga: Polisi Cecar 24 Saksi Imbas Insiden Depo Pertamina Plumpang

Maimunah sangat menyesalkan apa yang dilakukan pihak Pertamina kemarin. Menurutnya pihak Pertamina seperti menjebak para korban tewas dari peristiwa kebakaran.

"Yang lain dapet (copy surat) tapi kenapa saya enggak ya. Baru tau ada point gak boleh menggugat itu tadi malem dari berita. Sampai saya mau moto lupa, padahal udah ancang-ancang," terangnya.

Seperti diketahui, Hadi menjadi salah satu korban dari 19 warga yang tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Sebelum dikebumikan di TPU Semper, jenazah korban Hadi sempat dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan identifikasi tes DNA selama beberapa hari.